1. Melita Norwood
Melita Norwood sebenarnya adalah Pegawai negeri biasa di Inggris. Tetapi kecenderungan Komunisnya Pada tahun 1937 menarik KGB (The National Security Agency of The USSR) untuk merekrutnya dengan memberikan misi sebagai mata-mata pada 1940-an di fasilitas rahasia penelitian nuklir Inggris (British Non-Ferrous Metals Research Association) dengan nama sandi 'Hola'. Hal ini mampu memberinya akses ke dokumen-dokumen rahasia yang sangat sensitif seperti salah satunya adalah skema untuk British bom atom pada tahun 1945. Kegiatan spionase pertama kalinya diungkapkan kepada publik oleh Vasili Mitrokhin pada tahun 1999. Pada waktu itu juga terungkap bahwa pemerintah Inggris sebenarnya telah mengetahui statusnya Norwood sejak Pembredelan dan pencekalan tulisan-tulisan kontroversi Mitrokhin pada 1992, tetapi Inggris telah memutuskan untuk tidak membesarkan masalah ini.
2. Brita Tott
Pada 1442, seorang putri bangsawan Denmark, Brita Tott, menikah dan masuk ke dalam keluarga kerajaan Swedia. Satu dekade kemudian, Swedia berperang melawan Denmark, Posisi Tott sebagai mata-mata merupakan tindakan sempurna untuk tanah airnya. salah satunya Beliau terlibat dalam konspirasi untuk membunuh Raja Swedia saat itu, yaitu Raja Charles VIII. Ia juga seorang kurir yang lulus mengungkap rahasia militer Denmark yang hendak menghancurkan keluarganya, juga mengkhianati setiap gerakan militer Swedia. Sayangnya tindakan-tindakan Brita lebih cepat diketahui oleh Charles VIII. Atas pengkhianatannya itu, dia dihukum akan dibakar di tiang pancang. Hukuman ini tidak terlaksana karena kemudian diubah menjadi hukuman "Walling", dan kemudian membiarkannya hidup dengan menghabiskan hari-hari terakhirnya di negara asalnya, Denmark.
3. Princess Stephanie Julianna von Hohenlohe
Sebagai seorang putri yang cantik, kaya raya dan mempunyai hubungan dekat dengan anggota-anggota lama aristokrat Jerman pada tahun 1930-an, membuat Putri Stephanie bergerak dengan mudah di dalam kalangan elit London. Keahliannya bersosialisasi itu dimanfaatkan dengan baik untuk menggoda menteri-menteri kabinet sampai ke dalam kerajaan Inggris saat itu. Dia akhirnya mengalihkan target seksual menjadi spionase emas untuk Hitler dan Komando Tinggi Jerman. Pecahnya Perang Dunia II mengakhiri kegunaannya sebagai mata-mata Jerman di London. Takut untuk tinggal di Inggris karena dia bekerja sebagai mata-mata, Stephanie pindah ke AS dengan mantan kekasihnya Fritz Wiedemann. Setelah tiba di Amerika dan berpisah dengan Wiedemann, Stephanie ditugasi oleh pemerintah setempat untuk membuat profil psikologis tentang Hitler, yang berjudul 'Analisis Personality of Adolph Hitler' pada tahun 1943.
4. Elizabeth Bentley
Mata-mata Partai Komunis Amerika Serikat, padahal sebenarnya ia sedang bekerja untuk polisi rahasia Soviet, yang sebenarnya tidak menguntungkan dirinya sebagai agent rahasia. Meskipun demikian, selama Perang Dunia II, ia adalah salah satu mata-mata Soviet paling sukses di Amerika Serikat, dengan memberikan informasi-informasi tentang Nazi melalui militer Soviet. Setelah kematian kekasihnya dan putus hubungan dengan Soviet, dia membangun jaringan mata-mata yang jauh lebih besar dari sebelumnya walaupun tidak mampu bertahan lama karena ia membelot dan memberikan nama-nama kepada FBI sekitar 150 mata-mata Uni Soviet, termasuk puluhan pegawai pemerintah AS.
5. Lona Cohen
Lona Cohen merupakan anggota partai komunis yang menjabat sebagai kurir untuk Theodore Hall, seorang fisikawan Manhattan Project (proyek Bom Atom Amik) yang membocorkan rahasia atom ke Uni Soviet. Setelah perang, ia dan suaminya pindah ke London dan menjadikannya alat untuk menghancurkan pasukan laut inggris melalui Portland Spy Ring (Mata-mata Soviet yang beroperasi di Inggris). Tidak berlangsung lama karena Inggris mengetahui siapa Cohen dan menangkapnya. Yang awalnya hukuman delapan tahun menjadi 20 tahun penjara tidak sempat terjadi karena Inggris menawarkan pertukaran mata-mata yang dikirimnya ke Uni Soviet. Sekembalinya ke Uni Soviet, Cohen diterima dengan suka cita dan menganggapnya patriot yang setia, termasuk dihormati dengan pejabat-pejabat Uni Soviet dengan memberikannya penghargaan Congressional Medal of Honor.
6. Violette Szabo
Keberanian, Kecantikan, serta hidup Singkatnya yang tragis seorang Violette Szabo menjadikan dirinya seorang legend. Bahkan menjadi inspirasi salah satu game Xbox 360 (Velvet Assassin). Sebagai Agen Rahasia dalam Eksekutif Spesial Operasi Inggris, salah satu misinya adalah mengawasi gerak gerik sampai men-sabotase Prancis kala itu. Tak Lama setelah meletusnya PD II, Szabo ditangkap oleh tentara Jerman dengan menghabiskan semua amunisi yang dia punya melalui kontak senjata yang terjadi. Setelah tertangkap, Szabo dibawa ke Ravensbruck (concentration camp). Tahun 1945, Szabo Dieksekusi dalam umur yang relatif masih muda, yaitu 23 tahun.
7. Virginia Hall
Sebagai agen of Britain's Special Operations Executive, Virginia Hall mempunyai misi untuk mendukung Perlawanan Perancis dengan mendapatkan reputasi sebagai orang yang mampu bahkan menghindari kepungan Nazi yang sangat ketat. Pada tahun 1944, ia melarikan diri ke Spanyol dengan berjalan kaki dan bergabung dengan Office of Strategic Services of America sebelum kembali ke Perancis untuk melatih pasukan Perlawanan, mendirikan rumah-rumah aman dan mengumpulkan rahasia-rahasia intelijen militer Jerman yang tak ternilai. salah satu hal yang mencengangkan ternyata dalam melakukan misinya tersebut, Hall menggunakan kaki palsu kayu! Dimana Dia sudah menggunakannya sejak tahun 1930-an.
Melita Norwood sebenarnya adalah Pegawai negeri biasa di Inggris. Tetapi kecenderungan Komunisnya Pada tahun 1937 menarik KGB (The National Security Agency of The USSR) untuk merekrutnya dengan memberikan misi sebagai mata-mata pada 1940-an di fasilitas rahasia penelitian nuklir Inggris (British Non-Ferrous Metals Research Association) dengan nama sandi 'Hola'. Hal ini mampu memberinya akses ke dokumen-dokumen rahasia yang sangat sensitif seperti salah satunya adalah skema untuk British bom atom pada tahun 1945. Kegiatan spionase pertama kalinya diungkapkan kepada publik oleh Vasili Mitrokhin pada tahun 1999. Pada waktu itu juga terungkap bahwa pemerintah Inggris sebenarnya telah mengetahui statusnya Norwood sejak Pembredelan dan pencekalan tulisan-tulisan kontroversi Mitrokhin pada 1992, tetapi Inggris telah memutuskan untuk tidak membesarkan masalah ini.
2. Brita Tott
Pada 1442, seorang putri bangsawan Denmark, Brita Tott, menikah dan masuk ke dalam keluarga kerajaan Swedia. Satu dekade kemudian, Swedia berperang melawan Denmark, Posisi Tott sebagai mata-mata merupakan tindakan sempurna untuk tanah airnya. salah satunya Beliau terlibat dalam konspirasi untuk membunuh Raja Swedia saat itu, yaitu Raja Charles VIII. Ia juga seorang kurir yang lulus mengungkap rahasia militer Denmark yang hendak menghancurkan keluarganya, juga mengkhianati setiap gerakan militer Swedia. Sayangnya tindakan-tindakan Brita lebih cepat diketahui oleh Charles VIII. Atas pengkhianatannya itu, dia dihukum akan dibakar di tiang pancang. Hukuman ini tidak terlaksana karena kemudian diubah menjadi hukuman "Walling", dan kemudian membiarkannya hidup dengan menghabiskan hari-hari terakhirnya di negara asalnya, Denmark.
3. Princess Stephanie Julianna von Hohenlohe
Sebagai seorang putri yang cantik, kaya raya dan mempunyai hubungan dekat dengan anggota-anggota lama aristokrat Jerman pada tahun 1930-an, membuat Putri Stephanie bergerak dengan mudah di dalam kalangan elit London. Keahliannya bersosialisasi itu dimanfaatkan dengan baik untuk menggoda menteri-menteri kabinet sampai ke dalam kerajaan Inggris saat itu. Dia akhirnya mengalihkan target seksual menjadi spionase emas untuk Hitler dan Komando Tinggi Jerman. Pecahnya Perang Dunia II mengakhiri kegunaannya sebagai mata-mata Jerman di London. Takut untuk tinggal di Inggris karena dia bekerja sebagai mata-mata, Stephanie pindah ke AS dengan mantan kekasihnya Fritz Wiedemann. Setelah tiba di Amerika dan berpisah dengan Wiedemann, Stephanie ditugasi oleh pemerintah setempat untuk membuat profil psikologis tentang Hitler, yang berjudul 'Analisis Personality of Adolph Hitler' pada tahun 1943.
4. Elizabeth Bentley
Mata-mata Partai Komunis Amerika Serikat, padahal sebenarnya ia sedang bekerja untuk polisi rahasia Soviet, yang sebenarnya tidak menguntungkan dirinya sebagai agent rahasia. Meskipun demikian, selama Perang Dunia II, ia adalah salah satu mata-mata Soviet paling sukses di Amerika Serikat, dengan memberikan informasi-informasi tentang Nazi melalui militer Soviet. Setelah kematian kekasihnya dan putus hubungan dengan Soviet, dia membangun jaringan mata-mata yang jauh lebih besar dari sebelumnya walaupun tidak mampu bertahan lama karena ia membelot dan memberikan nama-nama kepada FBI sekitar 150 mata-mata Uni Soviet, termasuk puluhan pegawai pemerintah AS.
5. Lona Cohen
Lona Cohen merupakan anggota partai komunis yang menjabat sebagai kurir untuk Theodore Hall, seorang fisikawan Manhattan Project (proyek Bom Atom Amik) yang membocorkan rahasia atom ke Uni Soviet. Setelah perang, ia dan suaminya pindah ke London dan menjadikannya alat untuk menghancurkan pasukan laut inggris melalui Portland Spy Ring (Mata-mata Soviet yang beroperasi di Inggris). Tidak berlangsung lama karena Inggris mengetahui siapa Cohen dan menangkapnya. Yang awalnya hukuman delapan tahun menjadi 20 tahun penjara tidak sempat terjadi karena Inggris menawarkan pertukaran mata-mata yang dikirimnya ke Uni Soviet. Sekembalinya ke Uni Soviet, Cohen diterima dengan suka cita dan menganggapnya patriot yang setia, termasuk dihormati dengan pejabat-pejabat Uni Soviet dengan memberikannya penghargaan Congressional Medal of Honor.
6. Violette Szabo
Keberanian, Kecantikan, serta hidup Singkatnya yang tragis seorang Violette Szabo menjadikan dirinya seorang legend. Bahkan menjadi inspirasi salah satu game Xbox 360 (Velvet Assassin). Sebagai Agen Rahasia dalam Eksekutif Spesial Operasi Inggris, salah satu misinya adalah mengawasi gerak gerik sampai men-sabotase Prancis kala itu. Tak Lama setelah meletusnya PD II, Szabo ditangkap oleh tentara Jerman dengan menghabiskan semua amunisi yang dia punya melalui kontak senjata yang terjadi. Setelah tertangkap, Szabo dibawa ke Ravensbruck (concentration camp). Tahun 1945, Szabo Dieksekusi dalam umur yang relatif masih muda, yaitu 23 tahun.
7. Virginia Hall
Sebagai agen of Britain's Special Operations Executive, Virginia Hall mempunyai misi untuk mendukung Perlawanan Perancis dengan mendapatkan reputasi sebagai orang yang mampu bahkan menghindari kepungan Nazi yang sangat ketat. Pada tahun 1944, ia melarikan diri ke Spanyol dengan berjalan kaki dan bergabung dengan Office of Strategic Services of America sebelum kembali ke Perancis untuk melatih pasukan Perlawanan, mendirikan rumah-rumah aman dan mengumpulkan rahasia-rahasia intelijen militer Jerman yang tak ternilai. salah satu hal yang mencengangkan ternyata dalam melakukan misinya tersebut, Hall menggunakan kaki palsu kayu! Dimana Dia sudah menggunakannya sejak tahun 1930-an.
0 komentar
Posting Komentar