SEBAGIAN besar orang pernah mengalami
sensasi terbakar di dada dan rasa asam di mulut akibat naiknya asam
lambung ke kerongkongan yang dinamakan dengan heartburn. Tapi jika Anda
mengalami 2 kali atau lebih seminggu, kemungkinan Anda menderita
gastroesophageal reflux disease/GERD (istilah yang digunakan untuk
menyatakan heartburn akut).
Bagaimana cara mengatasinya? Anda bisa menggunakan antasida dan obat yang diresepkan lainnya. Tapi, untuk memaksimalkan usaha memerangi heartburn dan naiknya asam lambung, Anda dianjurkan untuk mengubah gaya hidup, mulai dari jenis makanan dan pakaian yang Anda kenakan. Jika dijalankan secara rutin, kebiasaan berikut diyakini bisa meminimalkan heartburn dan gejala-gejala GERD lainnya.
Berhenti merokok
Merokok tidak hanya merusak jantung dan paru-paru tetapi juga mengganggu sistem pencernaan. Nikotin, sama seperti alkohol, akan memperburuk gejala GERD dengan cara mengendurkan katup antara lambung dan kerongkongan. Selain itu, merokok juga menyebabkan air garam berpindah dari usus halus ke lambung dan mengurangi jumlah produksi air liur. Air liur membantu membersihkan asam lambung dari kerongkongan dan mengandung komponen alami yang berfungsi melawan asam.
Hindari baju ketat
Sama seperti kelebihan lemak perut, baju ketat juga menekan perut sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan. Jins ketat memang terlihat menarik, tapi apakah penampilan tersebut cukup berharga dibandingkan gangguan yang Anda alami? Jika menderita heartburn, hindari ikat pinggang dan pakaian dalam yang terlalu ketat.
Tambah frekuensi makan dengan porsi kecil
Kekenyangan akan membuat katup di antara lambung dan kerongkongan mengendur, sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan. Untuk menghindari hal ini, cobalah makan beberapa kali dalam sehari. Ubahlah pola makan standar 3 kali sehari (sarapan, makan siang dan makan malam). Selain itu, hindari mengonsumsi makanan terakhir saat menjelang tidur (karena hal ini juga bisa memicu heartburn).
Kurangi asupan makanan tertentu
Beberapa makanan dan minum tertentu potensial memperparah kondisi heartburn. Makanan tersebut termasuk makanan pedas, daging merah berlemak, kentang goreng (dan jenis gorengan lainnya), buah sitrus, bawang merah mentah, tomat, mentega, minyak, peppermint, cokelat dan kafein.
Hindari alkohol
Alkohol merupakan ide buruk jika Anda menderita heartburn atau GERD. Alkohol akan mengendurkan katup antara lambung dan kerongkongan sehingga memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan. Sebuah studi yang dipublikasikan di American Journal of Medicine menemukan bahwa persentase orang yang melaporkan gejala naiknya asam lambung meningkat seiring dengan penambahan asupan alkohol. Mereka yang mengonsumsi lebih dari 7 takar alkhol per minggu paling berisiko menderita heartburn.
Turunkan berat badan
Berat badan berlebih memicu heartburn. Studi yang dipublikasikan di International Journal of Epidemiology dengan jumlah partisipan lebih dari 10.000 menemukan hubungan yang kuat antara gejala-gejala GERD dan indeks massa tubuh (IMT). Mereka yang obesitas berisiko 3 kali lipat lebih besar mengalami heartburn dibandingkan mereka dengan berat badan normal.
Para pakar belum menemukan alasan pasti. Tapi mereka menyatakan kalau lemak perut yang menekan lambung turut berpengaruh. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh perubahan zat kimia atau hormon.
Naikkan kepala saat tidur
Posisi tidur juga turut mempengaruhi heartburn. Hindari makan sebelum jam tidur dan tinggikan posisi kepala Anda 6-8 inci saat tidur. Posisi ini tidak mengurangi frekuensi naiknya asam lambung, tapi penelitian menunjukkan bahwa cara ini mempercepat hilangnya asam dari kerongkongan. Salah satu studi, seperti dikutip situs health, menunjukkan bahwa cara ini bisa mempercepat pembersihan asam dari kerongkongan hingga 67%.
Bagaimana cara mengatasinya? Anda bisa menggunakan antasida dan obat yang diresepkan lainnya. Tapi, untuk memaksimalkan usaha memerangi heartburn dan naiknya asam lambung, Anda dianjurkan untuk mengubah gaya hidup, mulai dari jenis makanan dan pakaian yang Anda kenakan. Jika dijalankan secara rutin, kebiasaan berikut diyakini bisa meminimalkan heartburn dan gejala-gejala GERD lainnya.
Berhenti merokok
Merokok tidak hanya merusak jantung dan paru-paru tetapi juga mengganggu sistem pencernaan. Nikotin, sama seperti alkohol, akan memperburuk gejala GERD dengan cara mengendurkan katup antara lambung dan kerongkongan. Selain itu, merokok juga menyebabkan air garam berpindah dari usus halus ke lambung dan mengurangi jumlah produksi air liur. Air liur membantu membersihkan asam lambung dari kerongkongan dan mengandung komponen alami yang berfungsi melawan asam.
Hindari baju ketat
Sama seperti kelebihan lemak perut, baju ketat juga menekan perut sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan. Jins ketat memang terlihat menarik, tapi apakah penampilan tersebut cukup berharga dibandingkan gangguan yang Anda alami? Jika menderita heartburn, hindari ikat pinggang dan pakaian dalam yang terlalu ketat.
Tambah frekuensi makan dengan porsi kecil
Kekenyangan akan membuat katup di antara lambung dan kerongkongan mengendur, sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan. Untuk menghindari hal ini, cobalah makan beberapa kali dalam sehari. Ubahlah pola makan standar 3 kali sehari (sarapan, makan siang dan makan malam). Selain itu, hindari mengonsumsi makanan terakhir saat menjelang tidur (karena hal ini juga bisa memicu heartburn).
Kurangi asupan makanan tertentu
Beberapa makanan dan minum tertentu potensial memperparah kondisi heartburn. Makanan tersebut termasuk makanan pedas, daging merah berlemak, kentang goreng (dan jenis gorengan lainnya), buah sitrus, bawang merah mentah, tomat, mentega, minyak, peppermint, cokelat dan kafein.
Hindari alkohol
Alkohol merupakan ide buruk jika Anda menderita heartburn atau GERD. Alkohol akan mengendurkan katup antara lambung dan kerongkongan sehingga memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan. Sebuah studi yang dipublikasikan di American Journal of Medicine menemukan bahwa persentase orang yang melaporkan gejala naiknya asam lambung meningkat seiring dengan penambahan asupan alkohol. Mereka yang mengonsumsi lebih dari 7 takar alkhol per minggu paling berisiko menderita heartburn.
Turunkan berat badan
Berat badan berlebih memicu heartburn. Studi yang dipublikasikan di International Journal of Epidemiology dengan jumlah partisipan lebih dari 10.000 menemukan hubungan yang kuat antara gejala-gejala GERD dan indeks massa tubuh (IMT). Mereka yang obesitas berisiko 3 kali lipat lebih besar mengalami heartburn dibandingkan mereka dengan berat badan normal.
Para pakar belum menemukan alasan pasti. Tapi mereka menyatakan kalau lemak perut yang menekan lambung turut berpengaruh. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh perubahan zat kimia atau hormon.
Naikkan kepala saat tidur
Posisi tidur juga turut mempengaruhi heartburn. Hindari makan sebelum jam tidur dan tinggikan posisi kepala Anda 6-8 inci saat tidur. Posisi ini tidak mengurangi frekuensi naiknya asam lambung, tapi penelitian menunjukkan bahwa cara ini mempercepat hilangnya asam dari kerongkongan. Salah satu studi, seperti dikutip situs health, menunjukkan bahwa cara ini bisa mempercepat pembersihan asam dari kerongkongan hingga 67%.
0 komentar
Posting Komentar