Pernikahan, sebuah kata yang selalu menyenangkan untuk didengar. Kira-kira bagaimana ya cerita pernikahan di dunia Arab?
Berbicara tentang negara-negara di Timur Tengah, jadi terbayang film PRINCE OF PERSIA, THE SANDS OF TIME yang menceritakan tentang sebilah belati ajaib dengan sebuah tombol yang terhubung pada tabung pasir di dalamnya.
Diceritakan bahwa tokoh Dastan, seorang yatim piatu yang diangkat oleh raja menjadi anaknya, adalah sosok pemberani yang dapat merebut belati Putri Tamina dari negeri Alamut. Sayangnya kali ini kita tidak akan membahas kisah petualangan Pangeran Dastan dan Putri Tamina, melainkan tradisi pernikahan ala Timur Tengah yang punya kebudayaan menarik dengan segala pernik yang megah.
Hmm... seperti apa sih tradisi pernikahan di sana?
Timur Tengah dianggap sebagai peradaban tertua di Bumi, dan hingga saat ini tak banyak tradisi yang berubah dan diturunkan dari generasi ke generasi. Tradisi tersebut kemudian masih dipengaruhi oleh budaya masing-masing negara di Timur Tengah, namun tradisi yang dijalankan tetap tak jauh berbeda.
Tradisi pernikahan misalnya, di negara-negara Timur Tengah ada tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam sebuah pernikahan. Ada lima rangkaian pesta pernikahan yang digelar menurut adat dan dilakukan selama beberapa hari.
Pesta Pertama: PERTUNANGAN
Pesta pertunangan merupakan pesta pertama yang digelar oleh kedua belah pihak mempelai. Di mana mempelai wanita dan pria mengundang sanak keluarga, teman-teman dalam sebuah pesta yang meriah. Di dalam pesta tersebut disajikan tarian, nyanyian serta musik yang ceria dan bahagia.
Makanan-makanan tradisional Timur Tengah pun tak ketinggalan disajikan. Pesta dan kemeriahannya bisa digelar sampai larut malam, dan mempelai wanita diharuskan berganti lima busana pesta dalam semalam.
Pesta Kedua: PENANDATANGANAN PERJANJIAN PERNIKAHAN
Perjanjian pernikahan sudah dilakukan di dalam tradisi pernikahan Timur Tengah, dan merupakan salah satu dari serangkaian pesta pernikahan. Kedua mempelai akan menuju pengadilan agama untuk menandatangani perjanjian pernikahan mereka.
Pesta ini dilakukan pada hari kedua, dengan sajian musik, tarian dan nyanyian yang tak kalah meriah dari pesta pertama. Semua keluarga dan kerabat diundang di dalamnya. Dan mempelai wanita masih diharuskan berganti lima busana pesta yang berbeda.
Pesta Ketiga: PESTA HENNA
Pesta pada hari ketiga ini merupakan rangkaian dari inti pesta yang sesungguhnya. Pesta ini disebut Pesta Henna, diambil dari kata Henna, sebuah tumbuhan yang daunnya dikeringkan dan dijadikan pasta sebagai bahan untuk membuat tattoo di tubuh wanita. Tujuannya adalah untuk mengusir roh jahat dan menghindarkan kedua mempelai dari kejahatan makhluk halus.
Pesta ini dilakukan pagi hari hingga menjelang maghrib. Dalam pesta ini, mempelai wanita mengenakan gaun berwarna hijau. Duduk sejajar bersama mempelai pria kemudian dikelilingi oleh para gadis yang masih lajang dengan membawa kain putih di tangan mereka. Gadis-gadis tersebut membawa dua gumpal gula yang diletakkan di atas kepala mempelai, sambil memanjatkan doa sebagai penangkal makhluk jahat.
Pesta Keempat: RESEPSI PERNIKAHAN
Dalam pesta keempat ini kedua mempelai bertukar cincin. Dan mirip dengan pesta pernikahan yang digelar di dunia barat, di dalam pesta ini ada sepatah dua patah kata yang berupa wejangan dari para tetua kepada mempelai.
Makanan, nyanyian dan tarian tradisional disajikan untuk memeriahkan pesta. Tak lupa, masing-masing tamu diberi 5 buah kacang almond sebagai simbol kesehatan, kebahagiaan, kemakmuran, kesuburan dan umur panjang.
Pesta Kelima: SIRAMAN ATAU SABAA
Tradisi siraman ini biasa kita temui di dalam adat Jawa. Namun acara siraman, yang juga disebut sebagai Sabaa, di Timur Tengah dilakukan 7 hari setelah hari resepsi pernikahan. Pesta ini diadakan di rumah mempelai wanita dan hanya dihadiri oleh para wanita saja. Mempelai wanita dibawakan banyak hadiah dan pada umumnya sang ibu memberi emas atau berlian kepada anaknya.
Bisa terbayang berapa banyak budget yang dikeluarkan pasangan di Timur Tengah saat menikah bukan?
0 komentar
Posting Komentar