Bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan, sebaiknya hati-hati dalam memilih program diet. Sebab diet yoyo ternyata bukan cuma tidak mampu membuat Anda kurus, tetapi juga membahayakan jantung.
Diet yoyo disebut juga dengan diet yang berputar, karena Anda mengalami penurunan dan peningkatan berat badan secara berkelanjutan.
Seperti yang dilansir dari Daily Mail (18/12), peneliti dari Wake Forest University di North Carolina tepatnya menyebutkan kalau diet yoyo berkaitan dengan diabetes tipe 2 dan masalah jantung pada wanita menopause.
Fase diet yoyo diawali dengan program penurunan berat badan dengan cepat. Kemudian, setelah berhasil kurus, seseorang akan kembali mengonsumsi makanan seenaknya secara berlebihan. Saat berat badan naik lagi, program diet ketat dilakukan seperti sebelumnya. Fase tersebut berulang secara terus-menerus.
Meskipun kolesterol jahat, tekanan darah, dan kadar gula menurun ketika berdiet, ternyata fase setelah itu justru membuat kondisi tubuh seseorang yang melakukan diet yoyo menjadi lebih buruk.
"Wanita, khususnya yang sudah menopause, perlu menurunkan berat badan dan menjaganya agar tetap ideal. Sebab ketika berat badan kembali naik, mereka akan sulit menurunkannya kembali," tulis kepala peneliti Daniel Deavers dalam Journal of Gerontology: Medical Sciences.
Wakil kepala peneliti, Kristen Beavers, menambahkan kalau kondisi tubuh dan risiko masalah kesehatan semakin besar ketika seseorang menjalani diet yoyo. Misalnya membahayakan jantung dan memicu penyakit lainnya.
Peneliti lantas menyarankan agar pola hidup sehat dijalani dengan baik. Bukan cuma usaha menurunkan berat badan ketika merasa gemuk dan kembali makan sembarangan setelah tubuh berhasil kurus.
0 komentar
Posting Komentar