Komet Pan-STARRS mencapai perihelion atau jarak terdekat dengan Matahari pada Sabtu (9/2/2013). Saat perihelion adalah saat terbaik mengamati salah satu komet terang di tahun 2013 ini dari wilayah Indonesia.
Mulanya, awan yang masih sering menggelantung dan polusi cahaya yang tinggi di kota besar membuat sejumlah kalangan pesimis komet ini bisa terlihat. Namun, upaya para astronom amatir Indonesia berbuah manis. Beberapa citra komet Pan-STARRS berhasil diabadikan bahkan sebelum hari Sabtu.
Diberitahukan oleh astronom amatir Ma'rufin Sudibyo, astronom Rukman Nugraha dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berhasil memotret komet Pan-STARRS pada Kamis (7/3/2013) dari Cilacap, Jawa Tengah.
Jangan dulu berpikir butuh peralatan canggih untuk mengabadikan komet ini. Rukman berhasil menjepret komet itu dengan kamera Canon 60D dengan panjang lensa fokus 200 mm. Ia tak memakai teleskop.
Dalam foto tersebut, komet Pan-STARRS tampak sebagai bulatan berwarna kuning. Di bagian belakangnya, tanpak ekor debu yang memanjang dan melebar. Sebenarnya, ada pula ekor gas, namun tak tampak dalam foto tersebut.
Astronom lain yang berhasil mengabadikan foto komet Pan-STARRS adalah astronom amatir Muhammad Rayhan dari Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ). Dalam fotonya, komet Pan-STARRS tampak seperti bola terang di atas gedung bertingkat yang juga benderang.
Rayhan mengambil foto komet Pan-STARRS dari Pantai Karnaval, Ancol, Jakarta. Ia menerangkan, foto diambil dengan kamera Nikon D5100 memakai lensa dengan panjang fokus 210 mm. Adanya foto ini membuktikan bahwa Pan-STARRS pun masih bisa diabadikan di kota dengan polusi cahaya tinggi.
Komet Pan-STARRS bisa dikatakan komet langka. Komet ini baru pertama memasuki Tata Surya, berasal dari Awan Oort. Waktu komet ini mengelilingi Matahari mencapai 110.000 tahun. Tahun ini, ada komet lain yang pantas ditunggu, yaitu Komet ISON. Komet akan tampak seterang purnama pada 28 November 2013 mendatang.
0 komentar
Posting Komentar