Sabtu, 03 Maret 2012

Perawatan dan Jenis Kawat Gigi




Kini, fenomena pemakaian kawat gigi atau behel sedang menjamur di kalangan masyarakat menengah ke atas. Kalangan menengah ke atas itu didominasi oleh kaum muda yang berusia antara 17-30 tahun. Penggunaan kawat gigi atau behel berfungsi untuk meluruskan dan merapikan susunan gigi pengguna (pasien).

Kawat gigi termasuk jenis perawatan ortodonti (kesehatan gigi) atau dapat disebut juga sebagai pengobatan yang ditujukan untuk mengoreksi letak gigi yang tidak beraturan dan menyesuaikan rahang atas dan bawah. Jika memiliki susunan gigi yang tidak sejajar atau miring (tidak klop untuk mengunyah dan menggigit), Anda dapat meluruskan dan merapikan gigi dengan memasang kawat gigi.

Bagi sebagian orang, misalnya para artis, penggunaan kawat gigi merupakan bagian untuk memperbaiki penampilan, khusus daerah gigi agar lebih rapi. Bagi kalangan wanita, penggunaan kawat gigi atau behel selain merapikan susunan gigi juga berdampak pada kecantikan.

Pemasangan kawat gigi atau behel bisa dilakukan oleh anak-anak maupun orang dewasa. Akan tetapi, bukti menunjukkan bahwa efek pemasangan kawat gigi atau behel lebih baik dan lebih cepat pada pengguna kawat gigi yang lebih muda. Anak-anak yang telah memiliki gigi tetap (bukan gigi susu) bisa mengunakan perawatan kawat gigi.

Masalah kesehatan gigi mendorong seseorang untuk menggunakan kawat gigi atau behel. Berikut ini masalah gigi yang umum terjadi sehingga memerlukan perawatan kawat gigi.

Bentuk mulut yang kecil dapat mengakibatkan keterbatasan ruang bagi gigi untuk tumbuh. Hal tersebut mengakibatkan gigi tumbuh berjejalan secara tidak beraturan.
Gigi tonggos terjadi akibat sering mendorong lidah ke gigi rahang atas sehingga mengakibatkan gigi atau rahang atas maju dan tidak klop dengan rahang bawah. Kebiasaan seperti menghisap jempol pada masa bayi pun dapat mengakibatkan gigi tonggos.
Susunan gigi yang terlalu rapat atau terlalu jarang merupakan salah satu faktor kesehatan yang mendorong penggunaan kawat gigi. Hal ini mengakibatkan kesulitan dalam mengunyah. Tanggalnya gigi susu sebelum waktunya atau cedera traumatis di wajah, mulut, atau rahang pun bisa mempengaruhi kemampuan mengunyah sehingga diperukan perawatan kawat gigi.
Perawatan Kawat Gigi

Kinerja kawat gigi adalah melakukan tekanan terus-menerus selama satu periode secara bertahap agar mengubah gigi ke arah tertentu. Mayoritas pasien atau pengguna kawat gigi memakai kawat gigi selama satu sampai dua tahun. Sementara itu, beberapa orang mungkin hanya perlu memakai kawat gigi selama beberapa bulan dan sebagian lainnya mungkin harus terus memakai kawat gigi hingga lebih dari dua tahun.

Selama kawat gigi terpasang, pasien atau pengguna harus melakukan kunjungan (check up) ke dokter gigi atau ahli ortodonti. Check up kawat gigi perlu dilakukan secara rutin dan berkala untuk penyesuaian dan pembersihan karang gigi.

Jika kawat gigi dilepas, pasien atau pengguna kawat gigi harus secara rutin memeriksakan diri ke dokter gigi. Biasanya, setelah kawat gigi dilepas, gigi dapat bergeser sedikit seiring berjalannya waktu. Akan tetapi, tidak sampai memerlukan perawatan ortodonti lebih lanjut.

Untuk mengurangi pergeseran alami ini, pasien disarankan untuk memakai penahan (retainer) selama enam bulan dan saat malam hari ketika hendak tidur. Penahan (retainer) adalah kawat gigi lepasan yang biasanya terbuat dari karet atau plastik bening dan kawat yang menutupi permukaan luar gigi.

Jenis-jenis Kawat Gigi

1. Kawat Gigi dari Logam

Kawat gigi jenis ini terbuat dari baja tahan karat (stainless steel). Kawat gigi jenis ini merupakan jenis kawat gigi tertua yang telah digunakan selama puluhan tahun. Harga kawat gigi jenis logam pun paling murah. Namun, kawat gigi jenis ini dapat meninggalkan noda di permukaan gigi sehingga banyak dihindari orang.

2. Kawat Gigi Keramik atau Plastik Transparan

Kawat gigi jenis ini tidak begitu terlihat dan tampak lebih alami daripada kawat logam karena bahannya membaur dengan gigi. Kawat gigi keramik tidak meninggalkan noda dan sama kuatnya dengan kawat gigi logam. Namun, kawat gigi jenis ini memerlukan waktu perawatan yang lebih lama dan lebih mahal. Pada beberapa kasus, kawat keramik atau plastik menjadi kotor dan berubah warna di akhir perawatan.

3. Kawat Gigi Emas

Kawat gigi jenis ini sama seperti kawat gigi logam tradisional, tapi bahannya terbuat dari baja berlapis emas. Kawat jenis ini tidak memiliki kelebihan, kecuali hanya terlihat lebih “wah” secara kosmetik.

4. Kawat Gigi Lingual

Kawat gigi jenis ini ditempatkan di bagian dalam gigi sehingga tidak terlihat dari luar. Kelemahan terbesar kawat gigi lingual adalah tidak nyaman dan bisa mengakibatkan luka di gusi dan lidah pasien. Selain itu, kawat gigi ini pun akan menyebabkan kesulitan berbicara pada awalnya.

Biaya Kawat Gigi
Saat ini, biaya pemasangan kawat gigi berkisar antara 7-20 juta rupiah. Besaran biaya pemasangan kawat gigi bergantung pada jenis perawatan, kondisi gigi, lokasi, dan tindakan restoratif lain yang perlu dilakukan sebelum atau selama perawatan.

Butuh Persiapan Untuk Memasang Kawat Gigi

Untuk memasang kawat gigi, dibutuhkan banyak kesiapan, baik fisik atau pun mental. Sebelum melakukan pemasangan kawat gigi, segala macam gangguan, penyakit, atau kerusakan pada gigi harus diperhatikan, seperti gigi yang berlubang harus ditambal atau dicabut. Selanjutnya, dkter gigi atau klinik harus melakukan pemeriksaaan dengan cara roentgen terhadap gigi, kepala, dan wajah pasien. Selain itu, sebaiknya wajah pun harus difoto karena terkadang efek pemasangan kawat gigi dapat mengubah bentuk wajah.

Segala persiapan tersebut harus dicatat dan direncanakan sebaik-baiknya. Selain itu, perlu diperhatikan juga estimasi biaya (telah dijelaskan sebelumnya di atas) yang akan dikeluarkan untuk pemasangan kawat gigi.

Efek Kawat Gigi

Pemasangan kawat gigi bukanlah tanpa risiko. Ada beberapa efek yang timbul jika memakai behel atau kawat gigi. Efek yang ditimbulkan dari pemasangan kawat gigi antara lain timbulnya rasa sakit saat pertama kali memakai kawat gigi. Selain itu, efek lain dari pemasangan kawat gigi adalah lubang gigi dan karang gigi akan semakin cepat terjadi karena tidak menyikat gigi dan kebersihan mulut tidak terjaga. Efek pada jaringan lunak pun akan sering muncul, khususnya pada gusi bibir dan pipi akan lebih mudah terjadi radang gusi dan sariawan.

sumber http://3.bp.blogspot.com/

0 komentar