Minggu, 15 Juli 2012

Batuk Pilek? Jangan Minum Antibiotik


Pilek dan flu disebabkan oleh virus. Minum antibiotik untuk mengobati penyakit virus lebih banyak dampak buruknya daripada manfaatnya. Menurut dr Zubairi Djoerban, spesialis penyakit dalam dan guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, bila kita batuk pilek, leher terasa sakit, bersin-bersin, ataupun bronkitis akut, maka mungkin sekali penyebabnya adalah virus. Antibiotik sama sekali tidak bisa membunuh virus, tidak membuat yang sakit merasa lebih nyaman, tidak mempercepat penyembuhan, juga tidak bisa mencegah penularan ke orang lain.

Antibiotik diperlukan untuk mengobati penyakit yang disebabkan bakteri. Jadi tidak ada gunanya, bahkan ada dampak buruknya bila diberikan untuk mengatasi penyakit jamur atau virus. Pemakaian antibiotik yang keliru memudahkan timbulnya kuman dan bakteri menjadi resisten, tidak mempan antibiotik.

Apa beda antara bakteri dan virus? Menurut Zubairi, keduanya memang dapat menyebabkan penyakit, namun bakteri adalah makhluk bersel satu, sedangkan virus jauh lebih kecil dari bakteri, hanya berisi segmen pendek materi genetik yang dibungkus sampul protein. Berbeda dari bakteri, virus masuk ke dalam sel dan memanfaatkan bagian dari sel yang diinfeksi untuk mereproduksi dan berkembang biak. Bisa dipahami bahwa antibiotik tidak bisa membunuh virus, karena virus sudah bergabung dengan sel manusia yang diinfeksi.

Masalah resisten antibiotik menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting di seluruh dunia. Resisten antibiotik muncul, ketika bakteri berubah, sehingga obat-obat tidak efektif lagi. Pemakaian antibiotik yang berlebihan, terlalu sering, atau tidak tepat, memudahkan bakteri menjadi resisten antibiotik, sehingga ketika satu saat kita benar-benar memerlukan antibiotik tersebut, mungkin sekali tidak efektif. ''Jadi, jangan minta antibiotik ke dokter, apalagi membeli sendiri antibiotik hanya karena Anda batuk pilek,'' ujarnya.


republika.co.id

0 komentar