Selasa, 13 Desember 2011

12 Kunci Tingkatkan Kebahagiaan Keluarga

Walaupun terlihat sulit, namun menciptakan keluarga yang harmonis tak perlu rumit. Ternyata setiap keluarga bahagia memiliki kesamaan-kesamaan yang bisa juga diterapkan dalam keluarga kita. Cobalah 12 langkah ini dan dapatkan hubungan yang semakin hangat antara orang tua dan anak.


 

Step #1: It’s cuddling time
Maksud poin ini tidak berarti kita harus mengumbar pelukan. Adalah penting bagi keluarga untuk menghabiskan waktu bersama-sama di atas ranjang untuk sekadar membaca, ngobrol, atau bermain game. Sentuhan positif seperti ini akan membuat anak-anak merasa dicintai dan aman. Selain itu, mereka pun bisa bersenang-senang bersama orang tuanya.
 
Step #2: Bernyanyi bersama
Saatnya mencontoh film Sound of Music. Belajarlah dari keluarga Kapten Von Trapp. Bernyanyi bersama-sama dapat menciptakan sebuah hubungan kuat sebagai sebuah keluarga. Buatlah  lirik sendiri untuk lagu yang kita sukai. Menarilah bersama anak-anak di ruang keluarga. Selain itu, musik juga bisa digunakan untuk motivasi sembari membersihkan ruangan.
Step #3: Sediakan waktu bermain
Terlalu sering diberi tekanan untuk belajar dan mengikuti les membuat anak-anak merasa penat dan bosan. Sisipkan selalu waktu-waktu tertentu khusus untuk bermain dan bersenang-senang sekeluarga. Isilah waktu bermain dengan berjalan-jalan, bertamasya ke gunung, berkebun atau memasak bersama.
 
Step #4: Berolahraga bersama
Berlari atau bersepeda bersama di taman bisa jadi pilihan olahraga asyik bila dilakukan bersama anak tercinta. Saat berada di taman, kita bisa berelaksasi saat si kecil bermain ayunan, jungkat-jungkit, atau bermain pasir. Kegiatan luar ruangan ini bisa membuat anak belajar bagaimana berperilaku sehat dan 
berolahraga.
 
Step #5: Ciptakan kebiasaan baik
Dibandingkan mengajarkan anak makan junk food yang tinggi sodium dan gula sejak dini lebih baik memberikan mereka camilan-camilan sehat seperti buah-buahan, kacang dan sayuran. Hal ini akan membuat mereka terbiasa untuk bersahabat makanan sehat. Atau sesekali, kita bisa ajak si kecil untuk masak bersama.
 
Step #6: Hargai perilaku baik
Penting untuk mengajarkan anak berperilaku baik. Namun, saat anak berhasil melakukannya, jangan pula memberikan reward secara berlebihan. Hadiah berupa kunjungan ke kebun binatang atau menonton bioskop bersama bisa jadi solusi terbaik.
 
Step #7: Membaca dan menulis bersama
Selalu sediakan waktu setiap hari untuk membaca. Ceritakan suatu kisah kepada anak-anak dengan suara keras. Jangan sungkan untuk memeluk buah hati ketika membaca, karena hal ini akan memberi kenyamanan ekstra untuknya. Selain itu, penting untuk membiasakan anak menulis setiap harinya. Dengan demikian, anak diberi kesempatan untuk menuangkan isi pikirannya.
 
Step #8: One on one
Orang tua yang memiliki lebih dari 1 anak harus berusaha lebih ekstra berinteraksi dengan setiap anaknya setiap hari. Sediakan setidaknya 10 menit untuk setiap anak. Waktu ini akan membantu anak merasa spesial dan memiliki hubungan yang khusus dengan kita.
 
Step #9: Buatlah rutinitas
Anak-anak akan berkembang dengan baik jika mereka tahu apa yang diharapkan orang tua untuk mereka lakukan. Rutinitas sebelum tidur seperti mandi, mendengarkan cerita dan lagu akan meminimalisisr perilaku malam hari yang tidak diharapkan. Contohnya, menolak tidur.
 
Step #10: Menghormati satu sama lain
Carilah cara untuk mengajarkan mereka cara menghargai orang lain. Contohnya adalah dengan mengajarkan mereka untuk menyambut jika orang tua pulang kerja. Begitu pula sebaliknya, kita sebagai orang tua menyambutnya saat pulang sekolah.
 
Step #11: Maaf saja tidak cukup
Ketika salah satu anak menyakiti perasaan saudaranya, ajarkan bahwa meminta maaf saja tidak cukup. Mereka harus menemukan cara untuk mengobati perasaaan saudaranya yang sudah terlanjur terluka. Misal, dengan membagi mainannya atau membantu saudaranya dalam mengerjakan PR.
 
Step #12: Prioritaskan pernikahan
Hal terpenting yang bisa kita lakukan untuk keluarga adalah dengan mencintai pasangan dan menunjukkan cinta kita. Hal ini akan menjadi panduan bagi anak untuk menciptakan hubungan yang baik sekaligus membuat pernikahan kita tetap utuh.
 
 
Sumber:http://www.preventionindonesia.com

0 komentar