Apa
jadinya kalau sampai saat ini semua gambar di televise masih hitam
putih seperti sebelum Perang Dunia II? Film, iklan, berita, maupun
tayangan music di televisi tentu menjadi sangat tidak menarik. Semuanya
akan terlihat kusam, dan kuno. Tapi untunglah, kondisi seperti itu
ternyata tidak terjadi.
Semua
televisi yang beredar di pasar sudah berwarna. Tidak ada lagi televisi
hitam putih yang dijual di toko-toko elektronik. Tayangan-tayangan
televise pun menjadi sangat menarik. Orang bisa menjadi betah berjam-jam
menghabiskan waktu di depan layar kaca untuk sekadar menonton sinetron,
komedi, maupun acara-acara berita.
Lahirnya
televisi berwarna ini tidak bisa lepas dari sejarah Perang Dunia II.
Kekalahan Amerika Serikat (AS) dalam periode awal perang dunia kedua,
menurut thehistoryoftelevision.com, menjadi faktor penting bagi menemuan
penting ini. Kekalahan itu menjadikan masyarakat AS tidak mau lagi
melihat masa lalu.
Tayangan
gambar hitam putih di layar televisi dianggap tayangan yang
membangkitkan ingatan masa lalu. Dari situlah kemudian para ahli
memikirkan cara untuk menemukan teknologi yang bisa menghadirkan gambar
berwarna di layar televisi.
Sebenarnya,
di tahun 1904, konsep gambar berwarna pernah dipikirkan oleh para ahli
di Jerman tahun 1904. Tapi kemudian konsep tersebut hanya dipatenkan dan
disimpan begitu saja. Di tahun 1925 ahli elektronika Uni Soviet,
Vladimir Kosma Zworykin, menemukan tabung katoda yang bisa menghadirkan
gambar berwarna di layar televise. Tapi, lagi-lagi, ini hanya jadi
konsep.
Barulah,
pada tahun 1946, dua raksasa industri televisi di AS, yakni RCA dan CBS
benar-benar ingin mewujudkan hadirnya televisi berwarna. Tujuan awalnya
tidak lain untuk menghibur rakyat AS yang kalah dalam Perang Dunia II.
Keinginan itu mulai terwujud pada tahun 1953 dengan dibuatkan sampel
televise berwarna.
Setahun
setelah kesukesan itu, televisi berwarna baru bisa mulai dijual ke
pasar. Sebagai teknologi baru, saat itu memang televisi berwarna tidak
langung merebut hati pasar. Selain karena harganya cukup mahal,
siaran-siaran televisi juga belum begitu beragam. Baru mulai tahun 1966,
televisi berwarna bisa diterima dengan baik oleh pasar AS setelah
banyak program televise yang menarik perhatian publik.
0 komentar
Posting Komentar