
Di tahun 1990-an rice cooker benar-benar berfungsi hanya untuk memasak nasi. Alat ini tidak bisa digunakan sebagai alat penyimpan atau penghangat makanan tersebut. Namun kemudian alat ini dimodifikasi dan terus dikembangkan. Akhirnya, rice cooker berubah sebutan menjadi magic jar, lalu jadi magic com, seiring dengan penambahan fungsi perabotan tersebut.
Proses kerja rice cooker, ternyata sudah dikenal sejak awal abad ke-20. Pada tahun 1937, tentara Jepang mulai menjalankan prinsip kerja perangkat menanak nasi bertenaga listrik. Alat ini terdiri dari wadah kayu tahan bocor dan lempeng logam pemanas bertenaga listrik. Lempeng logam ini tugasnya memanaskan wadah kayu yang sudah diisi beras dan air di dalamnya.
Wadah kayu yang terus dipanaskan dengan logam pemanas, kemudian menjadikan beras di dalamnya masak. Saat itu, proses untuk mengubah beras menjadi nasi masih sangat lama karena wadah kayu yang digunakan belum dilengkapi penutup. Akibatnya, uap panas yang dihasilkan dari air mendidih di dalam wadah terbuang percuma ke udara bebas.
Untuk menyingkat waktu, kemudian perangkat ini dilengkapi dengan tutup, sehingga uap panas bisa dimaksimalkan fungsinya di dalam wadah untuk menjadikan beras lebih cepat masak jadi nasi. Hasil dari penyempurnaan ini kemudian memunculkan ide Mitsubishi memproduksinya secara massal. Pada tahun 1945, perusahaan tersebut untuk pertama kalinya memproduksi dan memperdagangkan rice cooker.
Jika tentara Jepang membuat rice cooker dengan wadah kayu, Mistubishi melengkapi perabotan ini dengan wadah aluminium. Dengan demikian, hantaran panas di dalam wadah bekerja lebih maksimal. Dampaknya, nasi di dalam wadah menjadi cepat sekali masak. Ditambah lagi, uap air yang terjebak di dalamnya akibat tertutup rapat, ikut menghasilkan panas yang mempercepat proses menanak nasi.
Inovasi ini ternyata belum menjadi titik akhir bagi rice cooker. Pada tahun 1956, Toshiba menyempurnakan perabot ini secara signifikan. Saat itu, Toshima membuat produk membuat rice cooker yang secara otomatis berhenti bekerja begitu nasi yang dalamnya sudah masak. Inovasi ini menjadikan rice cooker bekerja lebih aman dibanding sebelumnya.
Toshiba meraih sukses besar dengan inovasinya. Dalam satu bulan, rata-rata 200 ribu rice cooker terserap pasar dalam negeri. Empat tahun setelah produk Toshiba ini diluncurkan, sekitar 50 persen warga Jepang melengkapi dapurnya dengan rice cooker. Seiring perkembangan waktu, alat ini kemudian menembus pasar dunia dan dilengkapi fungsinya. Alat yang semula hanya bisa memasak nasi, kemudian dilengkapi dengan fungsi menghangatkan nasi, juga menghangatkan sayur-mayur. Namun demikian, sumber tenaga yang digunakannya tetap listrik.
Subhanallah, Inilah
Mukjizat Alquran Tentang Penciptaan Alam Semesta
Diposkan oleh Moderator Kategory: Dunia Rohani
Bisnis Gratis Hasil Fantastis!!!
Komisi Gratis | Bisnis Online Tanpa Modal
http://static.republika.co.id/uploads/images/headline/bumi-_110804095730-540.jpg'Maka
apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan)
minyak. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS:
Ar Rahman [55}: 37-38)
Sejak dahulu kala, manusia dari masa ke masa selalu mempertanyakan
proses penciptaan alam semesta. Berawal dari pertanyaan sederhana itu,
kemudian tercipta beragam teori tentang penciptaan alam semesta. Di
antara beragam teori itu, yang paling dikenal adalah teori Materialisme
dan Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory).
Materialisme merupakan salah satu aliran dalam ilmu filsafat yang
dikembangkan oleh para filosof Yunani Kuno. Materialisme adalah aliran
yang memandang bahwa segala sesuatu adalah realitas, dan realitas
seluruhnya adalah materi belaka. Menurut teori ini, alam semesta sudah
ada sejak waktu yang tak terbatas.
Menurut penganut paham materialisme, alam tidak memiliki awal maupun
akhir. Teori ini juga menyakini bahwa alam semesta tidak diciptakan,
tetapi ada dengan sendirinya. Segala sesuatu dalam alam semesta hanyalah
peristiwa kebetulan atau ketidaksengajaan dan bukan merupakan hasil
dari sebuah rancangan atau visi yang disengaja.
Teori ini diagung-agungkan para materialis di abad ke-19, termasuk
Ludwig Freuerbach (1804-1872). Menurut pendapatnya, hanya alamlah yang
ada, manusia juga termasuk alam. Dia menganggap bahwa jiwa ada setelah
materi, jadi psikis manusia merupakan salah satu gejala dari materi yang
ada.
Kaum materialis juga mengingkari adanya the ultimate nature of reality
(realitas tertinggi atau Yang Mutlak). Mereka menganggap bahwa doktrin
alam semesta yang digambarkan oleh sains merupakan materialisme
sederhana.
Kaum materialis menyatakan bahwa para filosof tidak dapat menambah,
dalam arti memperbaiki pengertian materi yang bersifat deskriptif yang
diberikan para ilmuwan pada masa hidupnya. Paham materialisme ini
memiliki beberapa aliran, yakni; materialisme lama, materialisme modern,
serta materialisme dialektis/historis.
***
Teori materialisme yang sempat diagungagungkan para filsuf dan ilmuwan
Barat dipatahkan oleh Teori Ledakan Besar (Bing Bang Theory). Seiring
ditemukannya fakta tentang terjadinya Ledakan Besar oleh seorang Ahli
Astronomi Amerika bernama Edwin Hubble pada 1929, kebenaran Teori
Ledakan Besar pun semakin kokoh.
Teori Ledakan Besar mengungkapkan bahwa alam semesta termasuk bumi dan
isinya itu terbentuk dari sebuah ledakan besar. Teori ini menyatakan
adanya "awal atau permulaan" pada alam semesta -- yang disebabkan oleh
Big Bang. Kalau alam semesta itu memiliki permulaan, maka tentu saja ada
yang menciptakannya yakni Tuhan, Sang Pencipta semesta alam.
Beberapa puluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1948 seorang peneliti
bernama George Gamov berpendapat, seharusnya ada sisa-sisa radiasi dari
hasil big bang. Tak lama setelah itu, dua orang peneliti bernama Arno
Penzias dan Robert Wilson menemukan sisa radiasi dari Ledakan Besar
berupa radiasi latar belakang kosmik.
Radiasi ini tidak seperti apapun yang berasal dari seluruh alam semesta,
karena luar biasa seragam. Radiasi ini tidak dibatasi dan tersebar
merata di seluruh jagad raya. Ternyata radiasi ini merupakan gema
dentuman besar. Berkat penemuan itu baik Arno Penzias dan Robert Wilson
dihadiahi Nobel untuk penemuan besar mereka.
Pada tahun 1989, National Aeronautics and Space Administration (NASA)
meluncurkan sebuah satelit yang dilengkapi dengan instrumen sensitif
Cosmic Background Emission Explorer (COBE) ke luar angkasa guna
mendeteksi radiasi latar belakang kosmik yang ditemukan oleh Arno
Penzias dan Robert Wilson. Hanya dalam hitungan menit, (COBE) mampu
menemukan radiasi latar belakang kosmik.
***
Sejumlah bukti lainnya yang menunjukkan alam semesta berasal dari sebuah
ledakan besar adalah terdapatnya kandungan Hidrogen dan Helium yang
tersebar di seluruh jagat raya. Jika alam semesta tidak memiliki awal,
seharusnya Hidrogen telah menghilang dari alam semesta ini diakibatkan
perubahan atom Hidrogen menjadi atom Helium.
Ini bukti yang ditemukan dari penelitian yang panjang. Akhirnya para
ilmuwan di dunia mengakui kebenaran bahwa alam semesta lahir dari sebuah
ladakan besar yang tentu saja diciptakan keberadaannya.
Belasan abad sebelum para ahli menemukan sejumlah teori penciptaan alam
semesta, Alquran, sebagai firman Allah SWT, yang diajarkan Nabi
Muhammad SAW telah mengungkap dan menyibak rahasia penciptaan alam
semesta. Alquran telah menjelaskan bagaimana alam semesta – bumi dan
langit – diciptakan bagi umat manusia.
Dalam Alquran surat Shaad ayat 27, Allah SWT berfirman, “Dan Kami tidak
menciptakan langit dan bumi, dan apa yang ada antara keduanya tanpa
hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka
celakalah orang-orang itu karena mereka akan masuk neraka.”
Aliran materialisme sangat bertentangan dengan ajaran Alquran. Sebab,
aliran tersebut menyatakan bahawa alam semesta ada tanpa direncanakan
dengan visi tertentu. Dalam surat Ali Imran ayat 191, Sang Khalik
berfirman,'' (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri
atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.''
Alquran menggambarkan penciptaan alam semesta dalam enam masa.
“Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arasy. Dia menutupkan
malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan diciptakanNya
pula matahari, bulan, dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada
perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.
Mahsuci Allah Tuhan semesta alam.
Lalu siapa lagi jika bukan Allah yang mampu menciptakan Ledakan Besar
yang indah. Pasalnya hasil Ledakan Besar itu kini tersusun rapi menjadi
materi seperti planet, bintang, galaxi, kluster, dan superkluster di
jagad raya. Ledakan tersebut tidak seperti ledakan bom yang hasilnya
hancur berantakan. Maka Allah menciptakan alam semesta ini tentunya agar
diambil hikmahnya bagi manusia.
Ayat-ayat Penciptaan Alam Semesta
Berikut beberapa ayat tentang penciptaan alam semesta itu:
* ''(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami
dari siksa neraka.'' (QS: Ali 'Imran: 191)
* Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS:
Ali Imran: 190).
* Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan
mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir
mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka. (QS: Al An'aa,:11)
* Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah
perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan
di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia
mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana
lagi Maha Mengetahui. (QS Al-An'aam (Binatang ternak) ayat 73)
* Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy {548}. Dia
menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang
(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS:
Al A'raaf: 54)
* Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan,
dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi...'' (QS
At Taubah: 36)
* ''Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian
Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu
yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?.'' (QS: AL
Anbiyaa: 30)
Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/03/07/m0hfkz-subhanallah-inilah-mukjizat-alquran-tentang-penciptaan-alam-semesta
Sumber at: http://www.hajsmy.us/2012/03/subhanallah-inilah-mukjizat-alquran.html
Sumber at: http://www.hajsmy.us/2012/03/subhanallah-inilah-mukjizat-alquran.html
Subhanallah, Inilah
Mukjizat Alquran Tentang Penciptaan Alam Semesta
Diposkan oleh Moderator Kategory: Dunia Rohani
Bisnis Gratis Hasil Fantastis!!!
Komisi Gratis | Bisnis Online Tanpa Modal
http://static.republika.co.id/uploads/images/headline/bumi-_110804095730-540.jpg'Maka
apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan)
minyak. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS:
Ar Rahman [55}: 37-38)
Sejak dahulu kala, manusia dari masa ke masa selalu mempertanyakan
proses penciptaan alam semesta. Berawal dari pertanyaan sederhana itu,
kemudian tercipta beragam teori tentang penciptaan alam semesta. Di
antara beragam teori itu, yang paling dikenal adalah teori Materialisme
dan Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory).
Materialisme merupakan salah satu aliran dalam ilmu filsafat yang
dikembangkan oleh para filosof Yunani Kuno. Materialisme adalah aliran
yang memandang bahwa segala sesuatu adalah realitas, dan realitas
seluruhnya adalah materi belaka. Menurut teori ini, alam semesta sudah
ada sejak waktu yang tak terbatas.
Menurut penganut paham materialisme, alam tidak memiliki awal maupun
akhir. Teori ini juga menyakini bahwa alam semesta tidak diciptakan,
tetapi ada dengan sendirinya. Segala sesuatu dalam alam semesta hanyalah
peristiwa kebetulan atau ketidaksengajaan dan bukan merupakan hasil
dari sebuah rancangan atau visi yang disengaja.
Teori ini diagung-agungkan para materialis di abad ke-19, termasuk
Ludwig Freuerbach (1804-1872). Menurut pendapatnya, hanya alamlah yang
ada, manusia juga termasuk alam. Dia menganggap bahwa jiwa ada setelah
materi, jadi psikis manusia merupakan salah satu gejala dari materi yang
ada.
Kaum materialis juga mengingkari adanya the ultimate nature of reality
(realitas tertinggi atau Yang Mutlak). Mereka menganggap bahwa doktrin
alam semesta yang digambarkan oleh sains merupakan materialisme
sederhana.
Kaum materialis menyatakan bahwa para filosof tidak dapat menambah,
dalam arti memperbaiki pengertian materi yang bersifat deskriptif yang
diberikan para ilmuwan pada masa hidupnya. Paham materialisme ini
memiliki beberapa aliran, yakni; materialisme lama, materialisme modern,
serta materialisme dialektis/historis.
***
Teori materialisme yang sempat diagungagungkan para filsuf dan ilmuwan
Barat dipatahkan oleh Teori Ledakan Besar (Bing Bang Theory). Seiring
ditemukannya fakta tentang terjadinya Ledakan Besar oleh seorang Ahli
Astronomi Amerika bernama Edwin Hubble pada 1929, kebenaran Teori
Ledakan Besar pun semakin kokoh.
Teori Ledakan Besar mengungkapkan bahwa alam semesta termasuk bumi dan
isinya itu terbentuk dari sebuah ledakan besar. Teori ini menyatakan
adanya "awal atau permulaan" pada alam semesta -- yang disebabkan oleh
Big Bang. Kalau alam semesta itu memiliki permulaan, maka tentu saja ada
yang menciptakannya yakni Tuhan, Sang Pencipta semesta alam.
Beberapa puluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1948 seorang peneliti
bernama George Gamov berpendapat, seharusnya ada sisa-sisa radiasi dari
hasil big bang. Tak lama setelah itu, dua orang peneliti bernama Arno
Penzias dan Robert Wilson menemukan sisa radiasi dari Ledakan Besar
berupa radiasi latar belakang kosmik.
Radiasi ini tidak seperti apapun yang berasal dari seluruh alam semesta,
karena luar biasa seragam. Radiasi ini tidak dibatasi dan tersebar
merata di seluruh jagad raya. Ternyata radiasi ini merupakan gema
dentuman besar. Berkat penemuan itu baik Arno Penzias dan Robert Wilson
dihadiahi Nobel untuk penemuan besar mereka.
Pada tahun 1989, National Aeronautics and Space Administration (NASA)
meluncurkan sebuah satelit yang dilengkapi dengan instrumen sensitif
Cosmic Background Emission Explorer (COBE) ke luar angkasa guna
mendeteksi radiasi latar belakang kosmik yang ditemukan oleh Arno
Penzias dan Robert Wilson. Hanya dalam hitungan menit, (COBE) mampu
menemukan radiasi latar belakang kosmik.
***
Sejumlah bukti lainnya yang menunjukkan alam semesta berasal dari sebuah
ledakan besar adalah terdapatnya kandungan Hidrogen dan Helium yang
tersebar di seluruh jagat raya. Jika alam semesta tidak memiliki awal,
seharusnya Hidrogen telah menghilang dari alam semesta ini diakibatkan
perubahan atom Hidrogen menjadi atom Helium.
Ini bukti yang ditemukan dari penelitian yang panjang. Akhirnya para
ilmuwan di dunia mengakui kebenaran bahwa alam semesta lahir dari sebuah
ladakan besar yang tentu saja diciptakan keberadaannya.
Belasan abad sebelum para ahli menemukan sejumlah teori penciptaan alam
semesta, Alquran, sebagai firman Allah SWT, yang diajarkan Nabi
Muhammad SAW telah mengungkap dan menyibak rahasia penciptaan alam
semesta. Alquran telah menjelaskan bagaimana alam semesta – bumi dan
langit – diciptakan bagi umat manusia.
Dalam Alquran surat Shaad ayat 27, Allah SWT berfirman, “Dan Kami tidak
menciptakan langit dan bumi, dan apa yang ada antara keduanya tanpa
hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka
celakalah orang-orang itu karena mereka akan masuk neraka.”
Aliran materialisme sangat bertentangan dengan ajaran Alquran. Sebab,
aliran tersebut menyatakan bahawa alam semesta ada tanpa direncanakan
dengan visi tertentu. Dalam surat Ali Imran ayat 191, Sang Khalik
berfirman,'' (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri
atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.''
Alquran menggambarkan penciptaan alam semesta dalam enam masa.
“Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arasy. Dia menutupkan
malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan diciptakanNya
pula matahari, bulan, dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada
perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.
Mahsuci Allah Tuhan semesta alam.
Lalu siapa lagi jika bukan Allah yang mampu menciptakan Ledakan Besar
yang indah. Pasalnya hasil Ledakan Besar itu kini tersusun rapi menjadi
materi seperti planet, bintang, galaxi, kluster, dan superkluster di
jagad raya. Ledakan tersebut tidak seperti ledakan bom yang hasilnya
hancur berantakan. Maka Allah menciptakan alam semesta ini tentunya agar
diambil hikmahnya bagi manusia.
Ayat-ayat Penciptaan Alam Semesta
Berikut beberapa ayat tentang penciptaan alam semesta itu:
* ''(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami
dari siksa neraka.'' (QS: Ali 'Imran: 191)
* Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS:
Ali Imran: 190).
* Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan
mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir
mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka. (QS: Al An'aa,:11)
* Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah
perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan
di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia
mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana
lagi Maha Mengetahui. (QS Al-An'aam (Binatang ternak) ayat 73)
* Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy {548}. Dia
menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang
(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS:
Al A'raaf: 54)
* Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan,
dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi...'' (QS
At Taubah: 36)
* ''Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian
Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu
yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?.'' (QS: AL
Anbiyaa: 30)
Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/03/07/m0hfkz-subhanallah-inilah-mukjizat-alquran-tentang-penciptaan-alam-semesta
Sumber at: http://www.hajsmy.us/2012/03/subhanallah-inilah-mukjizat-alquran.html
Sumber at: http://www.hajsmy.us/2012/03/subhanallah-inilah-mukjizat-alquran.html
Subhanallah, Inilah
Mukjizat Alquran Tentang Penciptaan Alam Semesta
Diposkan oleh Moderator Kategory: Dunia Rohani
Bisnis Gratis Hasil Fantastis!!!
Komisi Gratis | Bisnis Online Tanpa Modal
http://static.republika.co.id/uploads/images/headline/bumi-_110804095730-540.jpg'Maka
apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan)
minyak. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS:
Ar Rahman [55}: 37-38)
Sejak dahulu kala, manusia dari masa ke masa selalu mempertanyakan
proses penciptaan alam semesta. Berawal dari pertanyaan sederhana itu,
kemudian tercipta beragam teori tentang penciptaan alam semesta. Di
antara beragam teori itu, yang paling dikenal adalah teori Materialisme
dan Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory).
Materialisme merupakan salah satu aliran dalam ilmu filsafat yang
dikembangkan oleh para filosof Yunani Kuno. Materialisme adalah aliran
yang memandang bahwa segala sesuatu adalah realitas, dan realitas
seluruhnya adalah materi belaka. Menurut teori ini, alam semesta sudah
ada sejak waktu yang tak terbatas.
Menurut penganut paham materialisme, alam tidak memiliki awal maupun
akhir. Teori ini juga menyakini bahwa alam semesta tidak diciptakan,
tetapi ada dengan sendirinya. Segala sesuatu dalam alam semesta hanyalah
peristiwa kebetulan atau ketidaksengajaan dan bukan merupakan hasil
dari sebuah rancangan atau visi yang disengaja.
Teori ini diagung-agungkan para materialis di abad ke-19, termasuk
Ludwig Freuerbach (1804-1872). Menurut pendapatnya, hanya alamlah yang
ada, manusia juga termasuk alam. Dia menganggap bahwa jiwa ada setelah
materi, jadi psikis manusia merupakan salah satu gejala dari materi yang
ada.
Kaum materialis juga mengingkari adanya the ultimate nature of reality
(realitas tertinggi atau Yang Mutlak). Mereka menganggap bahwa doktrin
alam semesta yang digambarkan oleh sains merupakan materialisme
sederhana.
Kaum materialis menyatakan bahwa para filosof tidak dapat menambah,
dalam arti memperbaiki pengertian materi yang bersifat deskriptif yang
diberikan para ilmuwan pada masa hidupnya. Paham materialisme ini
memiliki beberapa aliran, yakni; materialisme lama, materialisme modern,
serta materialisme dialektis/historis.
***
Teori materialisme yang sempat diagungagungkan para filsuf dan ilmuwan
Barat dipatahkan oleh Teori Ledakan Besar (Bing Bang Theory). Seiring
ditemukannya fakta tentang terjadinya Ledakan Besar oleh seorang Ahli
Astronomi Amerika bernama Edwin Hubble pada 1929, kebenaran Teori
Ledakan Besar pun semakin kokoh.
Teori Ledakan Besar mengungkapkan bahwa alam semesta termasuk bumi dan
isinya itu terbentuk dari sebuah ledakan besar. Teori ini menyatakan
adanya "awal atau permulaan" pada alam semesta -- yang disebabkan oleh
Big Bang. Kalau alam semesta itu memiliki permulaan, maka tentu saja ada
yang menciptakannya yakni Tuhan, Sang Pencipta semesta alam.
Beberapa puluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1948 seorang peneliti
bernama George Gamov berpendapat, seharusnya ada sisa-sisa radiasi dari
hasil big bang. Tak lama setelah itu, dua orang peneliti bernama Arno
Penzias dan Robert Wilson menemukan sisa radiasi dari Ledakan Besar
berupa radiasi latar belakang kosmik.
Radiasi ini tidak seperti apapun yang berasal dari seluruh alam semesta,
karena luar biasa seragam. Radiasi ini tidak dibatasi dan tersebar
merata di seluruh jagad raya. Ternyata radiasi ini merupakan gema
dentuman besar. Berkat penemuan itu baik Arno Penzias dan Robert Wilson
dihadiahi Nobel untuk penemuan besar mereka.
Pada tahun 1989, National Aeronautics and Space Administration (NASA)
meluncurkan sebuah satelit yang dilengkapi dengan instrumen sensitif
Cosmic Background Emission Explorer (COBE) ke luar angkasa guna
mendeteksi radiasi latar belakang kosmik yang ditemukan oleh Arno
Penzias dan Robert Wilson. Hanya dalam hitungan menit, (COBE) mampu
menemukan radiasi latar belakang kosmik.
***
Sejumlah bukti lainnya yang menunjukkan alam semesta berasal dari sebuah
ledakan besar adalah terdapatnya kandungan Hidrogen dan Helium yang
tersebar di seluruh jagat raya. Jika alam semesta tidak memiliki awal,
seharusnya Hidrogen telah menghilang dari alam semesta ini diakibatkan
perubahan atom Hidrogen menjadi atom Helium.
Ini bukti yang ditemukan dari penelitian yang panjang. Akhirnya para
ilmuwan di dunia mengakui kebenaran bahwa alam semesta lahir dari sebuah
ladakan besar yang tentu saja diciptakan keberadaannya.
Belasan abad sebelum para ahli menemukan sejumlah teori penciptaan alam
semesta, Alquran, sebagai firman Allah SWT, yang diajarkan Nabi
Muhammad SAW telah mengungkap dan menyibak rahasia penciptaan alam
semesta. Alquran telah menjelaskan bagaimana alam semesta – bumi dan
langit – diciptakan bagi umat manusia.
Dalam Alquran surat Shaad ayat 27, Allah SWT berfirman, “Dan Kami tidak
menciptakan langit dan bumi, dan apa yang ada antara keduanya tanpa
hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka
celakalah orang-orang itu karena mereka akan masuk neraka.”
Aliran materialisme sangat bertentangan dengan ajaran Alquran. Sebab,
aliran tersebut menyatakan bahawa alam semesta ada tanpa direncanakan
dengan visi tertentu. Dalam surat Ali Imran ayat 191, Sang Khalik
berfirman,'' (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri
atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.''
Alquran menggambarkan penciptaan alam semesta dalam enam masa.
“Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arasy. Dia menutupkan
malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan diciptakanNya
pula matahari, bulan, dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada
perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.
Mahsuci Allah Tuhan semesta alam.
Lalu siapa lagi jika bukan Allah yang mampu menciptakan Ledakan Besar
yang indah. Pasalnya hasil Ledakan Besar itu kini tersusun rapi menjadi
materi seperti planet, bintang, galaxi, kluster, dan superkluster di
jagad raya. Ledakan tersebut tidak seperti ledakan bom yang hasilnya
hancur berantakan. Maka Allah menciptakan alam semesta ini tentunya agar
diambil hikmahnya bagi manusia.
Ayat-ayat Penciptaan Alam Semesta
Berikut beberapa ayat tentang penciptaan alam semesta itu:
* ''(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami
dari siksa neraka.'' (QS: Ali 'Imran: 191)
* Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS:
Ali Imran: 190).
* Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan
mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir
mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka. (QS: Al An'aa,:11)
* Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah
perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan
di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia
mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana
lagi Maha Mengetahui. (QS Al-An'aam (Binatang ternak) ayat 73)
* Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy {548}. Dia
menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang
(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS:
Al A'raaf: 54)
* Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan,
dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi...'' (QS
At Taubah: 36)
* ''Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian
Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu
yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?.'' (QS: AL
Anbiyaa: 30)
Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/03/07/m0hfkz-subhanallah-inilah-mukjizat-alquran-tentang-penciptaan-alam-semesta
Sumber at: http://www.hajsmy.us/2012/03/subhanallah-inilah-mukjizat-alquran.html
Sumber at: http://www.hajsmy.us/2012/03/subhanallah-inilah-mukjizat-alquran.html
0 komentar
Posting Komentar