Rabu, 27 Juni 2012

Rokok Elektrik


 

Apa itu Rokok Elektrik (Electronic Cigarette) & Tujuan Dibuat  
Rokok Elektrik (E-Cigarette) adalah rokok yang khusus dibua untuk para perokok yang ingin BERHENTI MEROKOK, setidaknya MENGURANGI merokok seperti cara tradisional, dengan cara yang NYAMAN dan terbukti 99.9% AMAN untuk tubuh kita dan RAMAH LINGKUNGAN.

Electronic cigarette atau e-cigarette adalah produk rokok elektronik yang beroperasi dengan menggunakan baterai. Uap nikotin akan dihasilkan oleh e-cigarette dan akan masuk ke tubuh seseorang ketika ia menghirupnya. Perbedaannya adalah, alat ini tidak menghasilkan tar dan zat-zat berbahaya lain yang terdapat di rokok tradisional.
Sama halnya dengan koyo nikotin, e-cigarette juga berfungsi sebagai pemberi asupan nikotin bagi tubuh. Awalnya produk ini akan menggantikan fungsi rokok biasa, namun secara perlahan-lahan bisa mengurangi bahkan menghentikan kebiasaan merokok.

Rokok ini bukan seperti rokok kebanyakan yang beredar di pasaran. Tidak ada tembakau, tidak ada pembakaran, dan tentunya tidak ada unsur tar. Tidak ada zat kanker, asbak, putung rokok maupun polusi udara.

Anda dapat melakukan isi ulang dengan menancapkan ke port USB. Paket ini meliputi: satu bungkus rokok, satu batang rokok, enam pengisi ulang, dan satu charger USB untuk mengisi ulang rokok ini.

Alasan Menggunakan Rokok Elektrik 
1. AMAN, bebas dari -+4000 jenis bahan kimia (seperti dalam rokok tradisional) yang menimbulkan Kanker paru, otak, rahim, ginjal, mulut, gigi hitam & rusak, mulut bau, kerusakan pembuluh darah (penyebab gagal jantung & impotensi). Ingat: Menthol BUKAN PENYEBAB Impotensi, melainkan zat2 beracun dalam rokoklah yang menyebabkan kerusakan pembuluh2 darah dan syaraf2 di tubuh.
2. 100% bebas dari Api yang membakar & Asap yang beracun (CO, Pb, Hydrogen Cyanide, Methane, dll) & menyengat. Ingat, perokok pasif (orang yang menghirup asap rokok tradisional Anda) beresiko 3 x lipat terkena kanker daripada Anda sendiri.

3. Anda BEBAS merokok DIMANA SAJA karena HEALTH hanya memproduksi asap dan api buatan yang 100% AMAN & TIDAK BERBAU : tidak beresiko kebakaran & bau menyengat pada baju, ruangan & perabotan. Dalam berbisnispun, Anda akan terlihat jauh lebih sopan & lebih 'berpendidikan' karena HEALTH bersifat: Ramah Lingkungan dan berteknologi tinggi (Nano teknologi).

4. Dengan HEALTH, Anda membuktikan bahwa Anda menyayangi Diri Anda, Keluarga Anda dan peduli orang lain (3 hal ini bentuk ibadah bukan?)

5. HEALTH otomatis menjadi asuransi tanpa premi bagi Anda dan keluarga Anda yang akan menghindari Anda (& keluarga Anda sebagai perokok pasif) dari pengeluaran yang sangat besar bahkan tak ada habis2nya yang tidak seharusnya terjadi akibat Anda terus merokok tradisional yang akhirnya menimbulkan KANKER di tubuh Anda.

Cara Kerja Rokok Elektrik
Rokok Elektrik (e-Cigarette) menggunakan keping pintar/cerdas dan sensor aerodinamis untuk mengendalikan asap yang dihasilkan. Pada Rokok Elektrik (e-Cigarette), terdapat cairan berberat jenis rendah yang digunakan untuk memproduksi aroma dan uap melalui transmisi penyalur super mikro yang berbentuk saluran-saluran kecil berongga. Cairan tersebut diatomisasi sehinga menjadi butiran asap berukuran 0.3-1.2um. 

 
Pada rokok tembakau biasa, nikotin yang terkandung di dalamnya adalah sebesar 1.1mg/pcs. Sehingga tiap pak rokok biasa mengandung 1.1mg x 20 batang = 22mg nikotin. Sedangkan Rokok Elektrik (e-Cigarette) memberikan kuota penghirupan lebih dari 300 kali yang setara dengan satu pak rokok biasa (20 batang). Kepadatan yang tertinggi adalah 6mg. Jauh lebih rendah di banding dengan rokok tembakau konvensional.

Berikut penampakan dari rokok elektrik!
 

Rokok Elektrik Lebih Bahaya dari Rokok Biasa?
Anggapan orang yang selama ini menyatakan rokok elektrik lebih sehat daripada rokok biasa ternyata salah. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI Kustantinah menjelaskan, rokok elektrik sama berbahayanya dengan rokok yang dibakar biasa.

Kandungan propilen glikol, dieter glikol dan gliserin sebagai pelarut nikotin ternyata dapat menyebabkan penyakit kanker.

"Mungkin orang beranggapan rokok elektrik hanya mengandung nikotin, dan kalau rokok biasa ada bahan-bahan lainnya," kata Kepala BPOM RI Kustantinah di Jakarta, Jumat, 13 Agustus 2010.

Kustantinah menjelaskan dalam rokok elektrik terdapat nikotin cair dengan bahan pelarut propilen glikol, dieter glikol ataupun gliserin. Jika nikotin dan bahan pelarut ini dipanaskan maka akan menghasilkan nitrosamine. "Senyawa nitrosamine inilah yang menyebabkan penyakit kanker."

Kustantinah menambahkan, semua rokok elektrik yang beredar di Indonesia adalah ilegal dan berbahaya bagi kesehatan. Di seluruh dunia, ia juga mengungkapkan, tidak ada negara satupun yang menyetujui rokok elektrik. Bahkan di beberapa negara seperti Australia, Brazil dan China rokok
elektrik dilarang.

"Padahal negara China yang menemukan rokok elektrik pada 2003. Namun, pemerintah China sudah melarang peredarannya," katanya menjelaskan.

Untuk itulah BPOM bersama Kementrian Kesehatan, Kementrian Industri dan Kementrian Perdagangan akan mengkaji lebih dalam tentang rokok elektrik. "Rokok elektrik tidak akan pernah didaftarkan, disetujui dan akan dilarang di Indonesia," ujarnya.

Ditemukan Efek Jangka Pendek dari Rokok Elektrik
Rokok elektrik selama ini dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman. Tapi studi menemukan bukti rokok elektrik ini bisa menyebabkan perubahan dalam saluran udara penggunanya dalam waktu cepat.
Peneliti menemukan setelah 5 menit menggunakan rokok elektrik, pengguna menunjukkan tanda-tanda penyempitan saluran napas yang diukur oleh beberapa jenis tes pernapasan dan peradangan. Hasil studi ini dilaporkan dalam jurnalChest.

"Ini adalah bukti pertama yang menunjukkan bahwa 1 rokok elektrik bisa menyebabkan efek fisiologis akut dalam waktu yang sangat cepat," ujar ketua studi Constantine I. Vardavas dari Center for Global Tobacco Control di Harvard School of Public Health, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (6/1/2012).

Dalam studi baru ini, Vardavas dan rekan di Athena melibatkan 30 orang sehat yang mengisap rokok elektrik untuk melihat apakah rokok ini mempengaruhi saluran udara dari penggunanya.

Ternyata dalam jangka waktu pendek, rokok ini sudah menimbulkan efek dan diperkirakan dalam jangka panjang bisa menyebabkan penyakit paru-paru seperti emfisema atau kanker. Namun penelitian mengenai efek jangka panjang ini masih tetap diperlukan.

"Jika rokok elektrik memberikan efek pada saluran napas hanya beberapa menit setelah digunakan, maka timbul kekhawatiran bagaimana jika penggunaannya berulang dari waktu ke waktu. Jadi, jika ada klaim rokok ini tidak memiliki efek kesehatan, maka itu tidak benar," ungkapnya.

Vardavas sendiri belum mengetahui dengan pasti mengapa rokok elektrik bisa meningkatkan penyempitan saluran napas. Kemungkinan ada 1 atau lebih bahan dalam rokok tersebut yang menyebabkan kondisi ini, meski belum diketahui bahan apa itu.

"Jika ada orang yang mencoba berhenti merokok dengan menggunakan rokok elektrik, maka akan ada efek jangka pendek yang muncul setiap kali menggunakan rokok elektrik," ujar Vardavas.

Rokok elektrik atau dikenal dengan 'e-cigarettes' menggunakan perangkat tenaga baterai yang memungkinkan penggunanya untuk menghirup nikotin cair yang menguap dan bukan asap tembakau. Rokok ini diklaim memperbaiki ekspos dari nikotin terhadap dirinya sendiri atau orang lain.

Meski begitu beberapa ilmuan memperingatkan bahwa masih terlalu banyak pertanyaan yang harus dijawab mengenai keamanan dari produk ini, seperti halnya ada kemungkinan mengandung bahan-bahan yang belum diketahui keamanannya.

Akibat Nyata Penggunaan Rokok Elektrik

Hisap Rokok Elektrik Meledak Pria Ini Kehilangan Gigi
FLORIDA - Ternyata tidak hanya rokok asli yang berbahaya, jenis rokok elektrik pun ternyata dapat mengancam jiwa seseorang. Dan pria asal Florida, Amerika Serikat (AS), adalah orang yang kurang beruntung saat menghisap rokok elektrik ini.

Dia terpaksa dilarikan ke rumah sakit dengan gigi depannya rontok, sebagian lidahnya hilang dan mukanya rusak terbakar. Peristiwa mengenaskan ini terjadi setelah rokok elektrik yang dihisapnya meledak saat dihisap. Demikian yang dilansir Daily Mail, Minggu (19/2/2012).

Menurut pihak yang berwenang penyebab ledakan itu adalah baterai perangkat yang berfungsi untuk menghentikan kecanduan rokok itu. Selain merusak fisik lelaki yang berusia 57 tahun itu, ledakan itu juga meninggalkan jejak di rumah korban yang karpetnya terbakar dan di beberapa tempat terlihat bekas terbakar.

Organisasi kesehatan dunia (WHO), sendiri tidak pernah menyatakan rokok elektrik lebih sehat atau pun menyatakan perangkat itu lebih aman.

Rokok elektrik ini sendiri terbuat dari plastik yang berfungsi sebagai aerosol mini, melepaskan asap buatan dengan atau tanpa nikotin.


Anda perokok yang sedang mencoba tren rokok elektrik untuk mengurangi bahaya nikotin, hati-hati. Salah-salah, bukan tambah sehat, Anda bisa jadi terluka jika rokok elektrik tiba-tiba 'meledak' di mulut.
Seperti pria asal Florida, AS yang menderita luka-luka di mulutnya saat rokok eletrik yang tengah dihisapnya meletup. Tom Holloway tengah menghisap rokok elektrik akhir pekan lalu saat istrinya kemudian tiba-tiba mendengar suara letupan kecil. Istri tom menuturkan letupan itu mirip pemantik api yang meledak.

Kepala Pemadam Kebarakan North Bay Butch Parker mengungkapkan letupan itu berasal dari konsluiting baterai dalam rokok elektrik. Parker menggambarkan letupan itu ibarat rocket kecil yang meledak di dalam mulut Holloway.

"Saya tidak pernah melihat kejadian ini sebelumnya," ujar Parker kepada ABCNews.com.

Holloway, veteran Vietnam, fotografer dan ayah tiga anak ini sudah berhenti merokok sejak 2 tahun lalu dan mengganti kebiasaannya dengan menghisap rokok eletrik. Insiden itu merontokkan gigi-gigi Holloway dan melukai lidahnya dengan serius. Percikan api bahkan membakar sebagian ruang tamunya.

0 komentar