Senin, 06 Agustus 2012

Nenek Usia 73 Tahun Capai Puncak Everest


Usia bukan penghalang buat perempuan Jepang itu! Untuk kedua kali, perempuan Jepang yang berusia 73 tahun itu menjadi perempuan paling tua di dunia yang mendaki Gunung Everest.

Ia mengulangi rekornya sendiri --yang diukirnya 10 tahun lalu, demikian keterangan perusahaan yang menyelenggarakan pendakian tersebut, Sabtu (19/5/2012).

"Tamae Watanabe mencapai puncak dengan ketinggian 8.850 meter dari permukaan laut bersama seorang mitra Jepang dan tiga pemandu Sherpa, Nepal, Sabtu pagi," kata Ang Tshering Sherpa --yang mengoperasikan perusahaan Asian Trekking, yang menyediakan logistik buat tim tersebut.

"Watanabe dan pendaki lain berada dalam kondisi baik. Mereka turun ke kamp terakhir mereka, yang berada pada ketinggian 8.830 meter," katanya.
"Watanabe, yang pertama menjadi perempuan tertua yang mendaki gunung itu pada 2002 dalam usia 63 tahun, memperbaiki rekornya sendiri dan menetapkan rekor baru mendaki," kata Sherpa.

Perempuan Jepang tersebut menaklukkan puncak Everest dari sisi gunung itu di Tibet, demikian laporan Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu malam.
Gunung Everest membentang di perbatasan Nipal-Tibet. Gunung tersebut telah didaki oleh 3.700 orang sejak warganegara Selandia Baru Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay Sherpa (Sherpa Tenzing) pertama kali mendakinya pada 1953.

Daftar pendaki meliputi satu orang buta, seorang pria dengan anggota tubuh palsu, seorang anak lelaki Amerika yang berusia 13 tahun dan lelaki Nepal yang berusia 76 tahun.
Sebanyak 400 pendaki berada di beberapa kamp di kedua sisi gunung tersebut untuk menunggu cuaca membaik agar mereka bisa memulai upaya pendakian. Para pejabat Kementerian Pariwisata Nepal mengatakan puluhan orang juga telah mendaki gunung itu dari sisi Nepal.


Tamae Watanabe menjadi perempuan tertua yang berhasil mencapai Puncak Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia.

Dalam jumpa pers di Katmandu, ibukota Nepal, Jumat (25/5/2012), Watanabe yang mencapai puncak Everest pada 19 Mei lalu pada usia 73 tahun 180 hari, mengakui dia baru merasa dirinya sudah tua ketika berada di puncak Everest.

Dengan mencapai puncak Everest, Watanabe menaklukan rekor pendaki perempuan tertua yang mencapai puncak Everest yang diciptakannya sendiri 10 tahun lalu. Watanabe juga berhasil mencatat rekor ini setelah dia pulih dari cedera tahun 2005, yang membuat tulang belakangnya patah dan dia tak yakin bisa mendaki lagi.

"Lebih sulit bagi saya mendaki kali ini. Saya merasa lebih lemah dan kekuatan juga berkurang. Kali ini sungguh berbeda. Saya semakin rasa bahwa diri saya sudah tua," ujar Watanabe, kepada wartawan setelah dia mencapai Katmandu dari puncak Everest.

Tamae Watanabe mencapai puncak Everest dari sisi Tibet pada 19 Mei lalu. Pada hari yang sama, lebih dari 200 pendaki berupaya mencapai puncak Everest, melalui rute selatan yang lebih ramai di Nepal. Pada saat itu empat pendaki tewas, kemungkinan karena sakit di ketinggian dan dehidrasi.

Watanabe mengakui, suatu hal yang mengejutkannya adalah temperatur di Everest yang lebih hangat, dibandingkan dengan pendakian sebelumnya. Kemungkinan temparatur yang semakin hangat ini, berkaitan dengan perubahan iklim yang membuat dunia lebih panas.

"Saya akan mendorong kampanye menetang pemanasan global," ujarnya.

Perempuan Jepang ini berniat saat kembali ke negerinya, dia akan mengajak perempuan Jepang yang lebih muda, untuk mencoba melakukan pendakian puncak gunung termasuk Everest.

Watanabe menjadi perempuan tertua yang mencapai Everest. Namun dari sisi manusia tertua yang mencapai Puncak Everest, masih dipegang oleh Min Bahadur Sherchan dari Nepal yang berhasil mencapai puncak Everets tahun 2008 pada usia 76 tahun.

KOMPAS.com

0 komentar