Jumat, 11 Januari 2013

Museum Tertua di Indonesia Kini Terlantar





Memasuki usia ke-122 tahun, kondisi Museum Radya Pustaka yang dibangun sejak 1750 silam masih jauh dari ideal. Ini bila dibandingkan dengan museum-museum lainnya di Indonesia.

Selain banyak koleksi museum yang hilang akibat dicuri, konstruksi bangunan yang didirikan di atas status kepemilikan tanah yang tidak jelas ini, tidak mendapatkan perhatian sama sekali dari pemerintah pusat. Ironisnya, renovasi yang diagendakan pemerintah dengan anggaran Rp3 miliar belum juga terlaksana.

"Rencana renovasi sudah siap, tapi terus terang masih terkendala status tanah. Bangunan Radya Pustaka ini kan masuk di atas lahan Taman Sriwedari yang hingga kini masih dalam sengketa antara pemilik tanah dengan Pemkot Solo," ujar Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, di sela peringatan ulang tahun Museum Radya Pustaka, Solo, Jawa Tengah

Menurut Rudy, Museum Radya Pustaka sudah menjadi aset negara karena termasuk kawasan cagar budaya. Jadi, untuk meronovasi bangunan fisiknya tak akan serumit jika masih menjadi milik perseorangan.

Sementara, untuk mempercepat proses renovasi, Komite Radya Pustaka berjanji akan segera mengurus status tanah kawasan museum. "Minggu depan kita segera urus, ini kita siapkan dulu. Harapan kita, tahun ini juga akan selesai sehingga renovasi museum akan bisa segera kita lakukan," tandas Jaka Darjata, Sekretaris Komite Museum Radya Pustaka.


source

0 komentar