Senin, 26 Agustus 2013

Sejarah Konser Musik Rock Terbesar di Indonesia


Konser rock terbesar yang saya maksudkan di sini adalah konser dengan jenis musik rock n’ roll, metal, punk, dan atau musik keras lainnya dengan jumlah penonton terbanyak dan belum ada yang memecahkan lagi di Indonesia.


Konser yang dimaksud juga bukanlah pagelaran semacam festival yang menghadirkan banyak band dalam satu even, namun hanya satu band. Menyoal hari, maka yang dihitung tentunya banyaknya penonton dalam satu paket konser, baik itu satu atau dua hari (maksimal tiga hari, jumlah dikomulatifkan).

Sepanjang sejarah konser musik rock di Indonesia, ternyata jumlah penonton yang paling banyak dan belum ada yang menandinginya hingga kini adalah band asal Inggris, yakni DEEP PURPLE. Terkait dengan itu, berikut fakta mengapa Deep Purple mampu di beri predikat sebagai Konser Rock Terbesar dalam Sejarah Indonesia dan berbagai kisah menarik lainnya.

1. Konser Deep Purple hari pertama, 4 Desember 1975, dihadiri sekitar 75.000 penonton yang datang tak hanya dari Jakarta namun dari luar kota dan bahkan luar negeri, seperti, Malaysia, Singapure dan Filipina. Lapangan, tribun atas, tribun bawah dipenuhi lautan manusia. Penonton malah sampai menonton di atap stadion juga.

2. Total ada dua belas lagu dalam set list Deep Purple di hari pertama. Konser hari pertama ini berjalan mulus tanpa represi aparat kepolisian walau ribuan penonton tanpa tiket sempat merubuhkan pagar masuk stadion untuk bergabung dengan penonton lainnya. Pager jebol. Keamanan membiarkan saja orang-orang menerobos. Ada banyak petugas keamanan bersenjata api di setiap sudut dan mereka sibuk menertibkan para penonton, tapi agaknya tidak ada pengamanan yang terorganisir dari polisi.

3. Total diperkirakan jumlah penonton yang menyaksikan konser Deep Purple selama dua hari di Stadion Utama Senayan berjumlah 150.000 orang!. Rekor yang bahkan tak tertandingi oleh konser Mick Jagger [70.000] tahun 1988, Sepultura [50.000] di tahun 1992 dan Metallica [100.000] di tahun 1993. Yupz, sekali lagi ketika itu (1975) para personel Deep Purple sangat terkejut dengan respon penonton di Indonesia yang luar biasa. Total diperkirakan yang menonton dua hari konser Deep Purple ini 150.000 orang!. Konser-konser mereka sebelumnya di Australia yang menonton hanya sekitar 3000 orang.

4. Deep Purple mendarat dibandara Halim perdana kusuma, Jakarta pada 2 dember 1975 dari Australia. Ini merupakan kunjungan perdana Deep Purple dan satu-satunya di asia Tenggara. Konser diselenggarakan pada 4-5 Desember 1975, dua hari sebelum Indonesia menyerang atau meng-invasi Timor portugis.

5. Romobongan Deep Purple Sendiri berjumlah 36 orang yang ditempatkan di dua hotel sekaligus. Para kru menginap di Hotel Sahid Jaya sementara manager dan personill ditempatkan di hotel Mandarin.

6. Majalah Aktuil dan Peter Basuki dari Buena Ventura Group yang bertindak sebagai promotor dengan digawangi oleh jaringan Denny Sabri (wafat 29 November 2003 di Bandung). Beliau adalah orang yang sangat dekat dengan lingkaran dalam Deep Purple, mulai dari tingkat Manajement, raod crew hingga para personelnya ia kenal sejak lama sebelumnya.

7. Pada 8 November 1975 diHonolulu Hawaii, Denny Sabri secara spontan diperkenalkan kepada ribuan penonton oleh David Coverdale yang berkata bahwa Deep Purple telah kedatangan “ Seorang tamu dari bagian lain surga. Selamat datang Denny Sabri, sang promoter!” Lampu sorot kemudian diarahkan kepada Sabri yang kebetulan sedang duduk dibarisan depan. Aplaus penonton membahana yang segera disusul dengan bergemanya lagu “Burn”. Sebuah momen impian bagi penggemar band apapun telah menimpa dirinya. “Coba bayangkan, betapa bangganya saya!”, tukas Denny.

8. John Lord juga sempat melakukan solo keyboarddengan memasukkan lagu “Burung Kakaktua” dan “Padamu Negeri” di Show hari kedua. Denny Sabri-lah yang merekomendasikan dua lagu itu.

9. Untuk bisa menyaksikan Deep Purple, promotor membagi lima kelas penonton. Kelas VIP A dengan harga tiket Rp 7.000, VIP B seharga Rp 5.000 serta kelas I, II dan III, dengan harga tiket paling murah berada di kelas III dengan seharga Rp 1.000.

10. Untuk dua konser di Jakarta honor yang diberikan kepada Deep Purple sebesar 48 juta rupiah.

11. Untuk dua malam membuka konser Deep Purple, God Bless dibayar 1,5 juta rupiah. Fee terbesar God Bless pada saat itu. God Bless membuka konser dihari kedua dan cuma main lima lagu, tiga puluh menit dan bareng supergrup lagi. Sebelumnya, selama sebulan mereka “dikarantina” di sebuah vila di daerah Gadog, Puncak untuk mempersiapkan segalanya

12. Tak hanya God Blessm band-band Indonesia saat itu masih belum paham fungsi stage monitor, sound system bahakan Mixer. Ketika melihat tata lampu yang hebat dan asap dry ice semua orang terbengong-bengong. Memang belum ada jaman itu. Selain mempelajari teknis produksi, musisi local kita untuk pertama kalinya mengenal konsep manajerial badn dari Deep Purple. Mulai dari fungsi personal Manajer hingga account management. Kedatangan Deep Purple bagai sebuah revolusi yang membuka mata band-band Indoensia.

13. Bagi Deep Puple, konser hari pertama mereka di Indonesia selain heboh juga juga tragis. Patsy Collins, Bodyguard Tommy Bolin, tewas mengenaskan setelah terjatuh dari sebuah lift yang tengah diperbaiki di Hotel sahid Jaya. Berita tragedi ini berhembus ke seluruh dunia dan bahkan sempat dimuat ROLLING STONE Amerika edisi 29 Januari 1976 dengan judul “Indonesian Nightmare Strikes Deep Purple.”

14. Konser hari kedua, 5 desember 1975. Pengamana dari pihak kepolisian makin diperketat. Sekitar enam ribu polisi anti huru-hara diterjunkan untuk menjaga keamanan konser tersebut, adapula segerombolan polisi dibantu anjing-anjing Doberman berada tepat didepan panggung untuk berjaga-jaga.

15. Ratusan penonton yang sedang berjoget mengikuti musik tampak sibuk menghindari dari terkaman anjing-anjing yang mulai mengamuk. Sebuah pemandangan konser yang tidak manusiawi sebenarnya. Bahkan jika ada penonton yang “berdansa kerasukan” (moshing atau headbang or sejenisnya), maka para polisi itu tidak segan-segan untuk menedang dan memukul orang tersebut. Setiap kali ada kerumunan penonton yang berjoget para polisi itu langsung menghajar mereka, bahkan sempat ada peristiwa mengerikan ketika seekor Doberman besar milik polisi dengan buasnya menggigit lengan seorang anak kecil. Aparat keamanan makin menggila.

16. Deep Purple dihari kedua bermain lebih pendek dari yang dijadwalkan. Mereka tampak ketakutan mengingat kondisi dalam stadion yang makin mencekam.

17. Sebelum konser dimulai, sebuah peringatan berkumandang agar orang-orang eropa yang menonton konser ini berkumpul di pinggir lapangan demi keamanan.

18.. Setelah konser berakhir, God Bless sempat diajak ke kamar mereka di hotel Mandarin. Malamnya rombongan Deep Purple dan God Bless menggelar after show party di Diskotik Tanamur. Kami ngobrol dan minum-minum hingga pagi. Semua personil Deep Purple walau menyandang status superstar namun tetap ramah terhadap orang yang baru mereka jumpai.

19. Konser Deep Purple tahun 2002 dan 2004 tidak semegah tahun 1975. Konser awal millenium itu kabarnya atas permintaan Deep Purple sendiri, rasanya Jakarta (Indonesia) memiliki kisah tersenditi bagi mereka.

20. Deep Purple adalah band rock pertama yang konser di Indonesia, baik itu dari benua Eropa, Amerika, bahkan dari belahan dunia lainnya.

21. Konser hari pertama, 04-12-1975 di Jakarta ini, oleh Deep Purple di jadikan Bootleg “Jakarta Oh My Mind”.











0 komentar