Senin, 04 November 2013

Mengenal Pasukan Khusus Pengawal Keraton Yogyakarta



Sebagai hasil dari Perjanjian Giyanti tahun 1755, maka berdirilah Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang menguasai sebagian dari wilayah kerajaan Mataram. Untuk menjaga kedaulatan, maka Sri Sultan Hamengkubuwono I membentuk kesatuan prajurit yang terdiri atas pasukan-pasukan infanteri dan kavaleri. Pasukan ini tidak terlepas dari keberadaan prajurit dan laskar pendukung setia Pangeran Mangkubumi yang kemudian bertahta sebagai Sultan Hamengku Buwono I. Pasukan ini bersenjatakan bedil dan meriam disamping berbagai senjata tradisional seperti pedang, tombak dan panah.

Ketangguhan prajurit Kraton Yogyakarta teruji dan terbukti saat terjadi Geger Sepoy di mana terjadi pertempuran sengit melawan tentara Inggris di tahun 1812. Meskipun akhirnya kraton bisa dikuasai dan Sultan Hamengkubuwono II dibuang ke Penang, namun prajurit kraton Yogyakarta ini sempat memberikan perlawanan yang cukup merepotkan tentara Inggris yang dipimpin oleh Kolonel Gillespie.

Berikut adalah foto-foto prajurit Kraton:



Prajurit Wirobrojo
Prajurit Wirobrojo dahulu ditempatkan disisi barat luar benteng Keraton Kasultanan Yogyakarta. Hal ini bertujuan sebagai penghalau sekaligus mempertahankan benteng keraton dari serangan musuh yang datang dari arah barat keraton. Dan hingga saat ini nama tempat tersebut menjadi satu kampong dengan sebutan Wirobrajan. Nama Wirobrojo berasal dari kata Wiro dan brojo, yang berasal dari bahasa sansekerta. Kata Wiro berarti berani dan Brojo berarti tajam. Secara filosofi kata tersebut berarti bahwa prajurit wirobrojo berani dalam melawan musuh dan tajam serta peka panca inderanya. Maka tidak heran jika keberadaan prajurit wirobrojo menjadi barisan atau pasukan garda terdepan. Dan dari kandungan makna nama tersebut diharapkan memberi dukungan daya magis yang memberi jiwa atas anggota prajurit tersebut.



Prajurit Patangpuluh

Prajurit patangpuluh dulunya bermarkas di sebelam barat daya keraton Yogyakarta, prajurit tersebut terkenal dengan keberaniannya dan juga ketangguhannya saat di medan pertempuran, sehingga keberadaan prajurit patangpuluh ini menjadi andalan saat bertempur. Dan secara filosofi arti panji atau bendera tersebut adalah prajurit yang mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa sehingga semua musuh seperti apapaun dapat dikalahkan. Parajurit ini berjumlah 40 orang dan tidak lebih.



Prajurit Nyutro

Prajurit Nyutra merupakan prajurit pengawal pribadi raja atau Sri Sultan, karena merupakan kesayangan raja dan selalu dekat dengan raja.Sehingga secara filosofi prajurit Nyutro diartikan prajurit yang halus seperti halusnya sutera dalam menjaga dan mendampingi raja namun memiliki ketajaman rasa dan ketrampilan yang unggul. Dan masa pemerintahan sebelum Sulatn Hamengku Buwono ke IX para prajurit diwajibkan bisa menari. Tugas prajurit ini adalah sebagai pengawal dalam upacara gerebeg sebagai keselamatan sultan saat duduk pada singgasana di sitihinggil.



Prajurit Prawirotomo
Prajurit Prawirotomo merupakan prajurit yang memiliki kelebihan dibanding dengan prajurit lainnya, hal ini tak lepas dari asal keberadaan prajurit tersebut yakni dari 1000 orang anggota laskar Mataram yang membantu pangeran Mangkubumi untuk melawan kompeni. Dan setiap kali menghadapi pertempuran , laskar ini senantiasa berhasil gemilang, maka kemudian mendapat julukan atau nama prawirotomo.



source

0 komentar