Kamis, 05 Desember 2013

Daya Tahan Baterai, 'Musuh' Utama Pemilik Ponsel


Pengguna ponsel seringkali mengeluhkan masalah pada gadget-nya, semisal kecepatan prosesor, kamera yang tak tajam, atau mungkin layar yang tidak sensitif. Namun, berdasarkan survei yang dilakukan oleh lembaga CAT pada 3.500 pengguna ponsel di Amerika Serikat, Inggris, dan Arab Saudi, kebanyakan dari mereka menyebutkan bahwa daya tahan baterai adalah "musuh" utama.

"Daya tahan baterai menjadi masalah utama satu dari tiga orang atau sekitar 37 persen. Angkanya lebih tinggi dari pada respon ponsel, sebanyak 14 persen, dan kapasitas data, sebanyak 12 persen," kata pihak CAT.

Dikutip dari situs Phone Arena selain jadi masalah utama, ternyata daya tahan baterai juga jadi pertimbangan penting sebelum membeli ponsel. Sebanyak 71 responden mengakui lebih mengutamakan daya tahan baterai saat membeli ponsel. Sementara, akses Internet hanya mempengaruhi 57 persen responden dan ketajaman kamera sebanyak 41 persen.

Hasil survei juga menjelaskan bahwa ponsel merupakan perangkat yang cepat rusak, padahal kegunaannya semakin penting. Oleh karena itu, sebanyak 34 persen pengguna memberikan perlindungan eksternal untuk perangkat kesayangannya itu. Perlindungan meliputi anti-gores pada layar atau soft case untuk tubuh ponsel mereka. Bahkan, tercatat ada sekitar 29 persen responden yang rela membeli lagi perangkat yang sama jika ponselnya jatuh atau rusak.

Empat Cara Agar Baterai Ponsel Tahan Lama


Banyak kegunaan yang bisa dilakukan ponsel. Bukan hanya melakukan panggilan telepon dan ber-SMS, tapi juga mendengarkan musik, internetan, dan bermaingame. Secara otomatis, daya baterai pasti akan terus berkurang seiring dengan penggunaan ponsel. Padahal, mungkin Anda baru mengisi dayanya beberapa jam lalu.

Baterai ponsel sebenarnya bisa bertahan cukup lama jika cermat menyiasatinya. Dikutip dari situs Which, ada beberapa hal langsung yang bisa membantu daya ponsel bertahan lebih lama. Berikut ini rinciannya:

1. Jangan Gunakan Ponsel Saat Mengisi Daya
Kebanyakan orang mengisi daya ponselnya semalaman agar beterai selalu terisi penuh. Padahal, baterai Li-ion memiliki sirkuit internal yang secara otomatis dapat menghentikan proses pengisian jika sudah penuh. Namun pengisian daya yang berlebihan bisa membuat ponsel jadi panas. Selain itu, jangan menggunakan ponsel saat proses pengisian daya berlangsung. Hal tersebut dapat membingungkan sirkuit pengaman karena harus membagi daya saat pengisian dan melakukan tugas ponsel.

2. Optimalkan Daya Baterai
Sebaiknya ponsel diisi daya ketika masih sisa sekitar 40 persen dan isi kembali hingga 80 persen. Jika ponsel akan digunakan secara aktif, daya beterai antara 40 hingga 80 persen akan membuat daya ponsel lebih optimal.

3. Ponsel Tidak Boleh Terlalu Panas
Suhu ponsel sering naik ketika proses pengisian daya berlangsusng. Jika sudah begitu, daya beterai menjadi semakin cepat berkurang. Sebaiknya lepaskan pelindung jika ponsel Anda menggunakannya. Selain itu, jangan tinggalkan ponsel di ruang yang terlalu panas atau terpapar sinar matahari langsung.

4. Efektif Menggunakan Ponsel
Jika Anda tidak menggunakan ponsel untuk sementara waktu, simpan ponsel dengan daya baterai sekitar 40-50 persen di tempat yang sejuk. Setelah itu, matikan ponsel Anda untuk penyimpanan daya baterai. Cara ini cukup efektif untuk menghemat daya baterai, terutama di kantor saat Anda harus fokus dengan pekerjaan.

0 komentar