Senin, 27 Januari 2014

Melestarikan budaya dan bahasa Jawa lewat kamus


Bahasa Jawa saat ini menjadi salah satu bahasa daerah yang mendominasi di wilayah Indonesia bahkan juga di luar negeri. Hal itu tidak mengherankan karena suku Jawa telah bermigrasi ke berbagai daerah bahkan juga ke luar negeri.

Migrasi orang Jawa keluar yang terbesar sepanjang sejarah adalah ketika ribuan orang Jawa dibawa ke negeri Suriname. Suriname pada waktu itu adalah jajahan negara Belanda. Kini suku Jawa itu telah beranak pinak hingga kini. Bahkan beberapa orang telah menduduki jabatan penting disana.

Bahkan yang membanggakan bahasa Jawa di sana juga menjadi salah satu bahasa pergaulan sehari-hari. Selain itu logat bahasa Jawa disana katanya masih asli seperti kata-kata bahasa jaman dahulu dari daerah mana mereka diambil.

Salah satu cara kita melestarikan bahasa jawa agar tidak punah adalah mempelajarinya lewat kamus. Ada bermacam Kamus bahasa Jawa yang telah beredar. Salah satunya adalah Kamus bahasa jawa (Indonesia-Inggris) karya Suhardiman Suryo Hadi.

Kamus setebal 400 halaman ini selain berisikan kata-kata Jawa yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Juga berisikan berbagai macam pengetahuan (Kawruh) tentang Kejawaan. Misalnya ada pengetahuan tentang perangane awak. Disajikan dalam tiga tembung ngoko,kromo madya dan kromo inggil (Hal 7).

Dihalaman lain juga disajikan berbagai macam tembung. Ada tembung kosok balen seperti edhum x panas, Lanang x wadon, dhoyong x jejeg. Tembung saroja seperti Abang Mbranang,Campur bawur, dhawuh timbalan dan lain sebagainya. (hal 27)

Dalam kamus bahasa jawa ini juga menyajikan berbagai macam pengetahuan bahasa jawa. Dari berbagai nama atau jeneng dari jenenge anak kewan(binatang),jenenge wit (pohon) , jenenge godhong (daun). Jenenge kembang (bunga), Jenenge wektu (mangsa) sampai dengan jenenge tali ( berbagai macam tali ).

Pengetahuan tentang dunia pewayangan dan gamelan juga ada dalam Kamus Bahasa Jawa ini. Diantaranya nama kesatria dan tempatnya misalnya Raden Abimanyu satriya ing plangkawati (hal 127) . Ada pula nama raja dan kerajaannya seperti Prabu Arjuna Sasrabahu ing Maespati (hal 128). Pada halaman 129 ada pengetahuan tentang pusaka, gegaman lan aji-aji. Contohnya Aji Pancasona milik prabu danaraja.

Tembang atau nyanyian jawa juga dikupas dalam kamus ini. Tembang dibagi tiga ada tembang mocopat ,tengahan dan tembang gedhe. Untuk tembang mocopat terbagi menjadi 11 tembang. Sedangkan tembang tengahan terbagi 4 dan tembang gedhe juga terbagi 4. (Hal 120)

Buku ini terbagi dua segmen masing masing segmen pertama dari halaman 1 sampai 149 berisikan berbagai pengetahuan atau kawruh tentang bahasa, budaya dan juga kebiasaan orang Jawa. Sedangkan untuk kamusnya mulai halaman 150 sampai 400 berisikan kata-kata jawa yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Contoh beberapa kata yang tertulis dalam kamus ini adalah, andha = tangga = stairs. Ndableg = Nakal = naughty. Jaba = Luar = outside. Driji = jari = finger. Kados = seperti = like. Kiyat = kuat =strong. Rabuk = pupuk = manure. Yekti = Nyata = obvious dan masih banyak lagi yang lainnya.

Membaca buku kamus Jawa ini bisa menjadikan keasyikan tersendiri terutama bagi pecinta bahasa atau budaya Jawa. Buku ini juga penting di baca oleh berbagai kalangan baik pelajar, Mahasiswa, guru dan siapa saja yang peduli akan kelestarian bahasa Jawa.


oleh : Fatkhul Muin

0 komentar