Tak lama setelah jam bergulir tak jauh dari angka 12 di malam hari pada 6 Oktober 2010, Kevin Systrom mendaftarkan diri pada toko aplikasi online Apple App Store. "Mari kita mulai," ucap Kevin dalam benaknya. Dan dengan satu kali klik, aplikasi edit dan berbagi foto Instagram yang ia ciptakan bersama rekannya, Mike Kireger, mendunia.
Saat itu, satu minggu dari kelahiran Instagram pertama kali, aplikasi tersebut hanya hadir dalam versi beta, versi percobaan. Tapi sekarang, aplikasi edit dan berbagi foto tersebut menjadi yang terpopuler dan terbesar.
"Kami mencapai 10 ribu pengguna dalam satu jam. Dan saya berpikir, 'ini adalah hari terindah di hidup saya! Ini mengagumkan," kata Kevin dengan antusias berapi-api. "Di akhir-akhir hari pertama peluncuran, pengguna terus berkembang tiada henti. Dan saya berpikir, 'apakah kami salah menghitung angka?'" lanjut Kevin mengisahkan.
Tidak, mereka sama sekali tak salah menghitung digit-digit angka yang tertera pada jumlah pengunduh aplikasi Instagram di Apple App Store. Mereka benar. Dan Instagram memang banyak diminati oleh para pengguna gadget. Kevin menceritakan, sekira 30 persen dari kehidupan dan energi yang dimiliki olehnya dan Mike dipersembahkan untuk menghidupkan nyawa Instagram pada minggu-minggu pertamanya. Mereka bekerja keras agar server Instagram tidak lumpuh, tetap terkoneksi agar pengguna tak kecewa.
Mereka menelefon beberapa teman dengan kata-kata yang menjanjikan, "Siapa yang ingin jadi miliuner?" dan mendapatkan bala bantuan sebanyak 30 orang yang diberi honor setelahnya.
Kevin, seperti dilansir dari Inc , seorang lulusan Stanford University yang saat itu bekerja di Google bidang Gmail dan pengembangan menghabiskan waktu di akhir pekannya untuk menciptakan aplikasi yang menyertakan lokasi pada foto dan berbagi catatan, yang pada saat itu bernama Burbn. Itulah awal mula Kevin bertemu dengan Mike Krieger, seorang pendamping Kevin Kevin dalam menciptakan Instagram.
Mike adalah fanatik dari aplikasi Burbn. Namun mereka berdua tak saling mengenal, hingga akhirnya takdir semesta mempertemukannya pada acara di Stanford University. Pada acara tersebut membahas tentang sukses dan gagalnya perusahaan startup yang pernah ada. Dari situlah mereka berdua bertemu dan mulai bekerja sama.
Systrom mengaku dia sangat mencintai fotografi. Ia juga menuturkan, inspirasi utama dari Instagram adalah guru fotografi semasa SMA. Saat itu sang guru mengkritik dirinya karena menilai foto hasil jepretan Kevin terlalu tajam dan kaku. "Saya ingin kau menggunakan kamera Holga," ujar Kevin meniru tutur kata guru fotografinya.
Dan ia pun menurut. Kevin menggunakan Holga, yakni kamera lama yang bisa memberikan efek dan warna tak terduga pada hasil foto, dan langsung terpesona dengan buah fotografinya. "Guru fotografi saya ternyata benar, saya terlalu fokus dengan hal-hal yang teliti," kata Kevin. Itulah asal muasal filter foto di Instagram bermula. Dan hingga kini, pengguna Instagram mencapai 150 juta orang.
Hingga akhirnya pada 9 April 2012, Kevin dan Mike sepakat untuk menjual Instagram beserta 13 tim pengembang inti kepada Facebook dengan harga Rp9,1 triliun. Praktis, kedua lulusan Stanford tersebut kaya mendadak. Kevin Systrom dan Mike Krieger, mereka berdua menambah daftar nama miliuner muda yang kaya raya berkat perusahaan kecil yang dikerjakan dengan susah payah hingga menjadi besar.
0 komentar
Posting Komentar