Kamis, 03 Juli 2014

Tradisi unik suku Uru yang tinggal di pulau terapung


Jika berkunjung ke danau Titicaca yang berada di perbatasan Peru dan Bolivia, Anda akan menemukan pulau-pulau terapung yang terbuat dari jerami. Pulau yang dinamakan Uros ini merupakan pemukiman yang jadi bagian dari warisan budaya prasejarah suku Uru, suku yang nenek moyangnya bisa ditelusuri sampai zaman Pra-Inca. Setidaknya ada sekitar 2.000 warga suku Uru yang mendiami 44 Uros di Danau Titicaca. Uros ini terbuat dari sejenis alang-alang bernama totora yang hanya bisa ditemui di Danau Titicaca dan Pulau Paskah.

Menurut Wikipedia, dulunya pemukiman yang dibangun di tengah ini difungsikan sebagai tempat tinggal sekaligus benteng pertahanan yang mudah dipindah-pindahkan. Jika musuh mendekat, penduduk suku tinggal melarikan diri bersama dengan rumah mereka. Sampai sekarang suku Uru masih mempertahankan tradisi tinggal di pemukiman terapung ini. Penduduk suku Uru menjalankan hampir seluruh aktivitas di atas Uros. Meskipun bahan pembuatannya sangat sederhana ternyata fasilitasnya cukup lengkap. Ada rumah-rumah untuk setiap keluarga, sekolah, dan bahkan ada stasiun radio. Hampir keseluruhan bangunan dibuat dari jerami totora. Suku Uru juga membuat perahu dari bahan yang sama.



Menurut penduduk Uru seperti dikutip Go South America, rumah yang terbuat dari totora itu juga bisa menjaga mereka tetap hangat, sehingga mereka terlindung dari perubahan cuaca yang ekstrem. Tumpukan totora yang membusuk juga bisa dimanfaatkan untuk bertanam kentang dan sayuran lain.




Selain itu, berkat konsep rumah tinggal yang unik itu, penduduk Uru yang mata pencahariannya adalah memancing ikan dan bercocok tanam sederhana jadi bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjual rajutan serta berbagai kerajinan tangan lain kepada turis yang berkunjung ke pulau mereka.

0 komentar