Jumat, 15 Juni 2012

Jepang Miliki Menara Komunikasi Tahan Gempa Tertinggi di Dunia



Jepang akan memiliki bangunan tertinggi kedua di dunia, Tokyo Sky Tree. Gedung dengan tinggi 634 meter ini diklaim tahan guncangan gempa. Jepang memang kerap diguncang gempa sepanjang tahun.

Operator Tokyo Sky Tree memastikan bangunan yang juga disebut sebagai menara komunikasi tertinggi di dunia ini, tidak akan rubuh saat gempa mengguncang Jepang. “Tokyo Sky Tree dibangun dengan teknologi yang dimiliki Jepang,” jelas Deputi Manager Tokyo Sky Tree Town Yoshihito Imamura.
 
Gedung yang puncaknya ‘diisi’ menara komunikasi ini, dibuka untuk pekerja media dari dalam dan luar negeri. Menara baru dibuka untuk umum pada 22 Mei.

“Ketika berada di atas, Anda akan melihat seluruh wilayah Tokyo. Anda akan melihat lengkungan bumi,” jelas Imamura, seperti dilansir AFP,
Sekira 1.000 wartawan yang diundang diajak melihat pilar sentral, yang memiliki 2.500 anak tangga yang menghubungkan dari lantai dasar hingga ke puncak menara.

“Ketika gempa besar mengguncang, pilar sentral yang terbuat dari beton dan struktur luar dari pipa baja bergoyang ke arah yang berlawanan karena perbedaan dalam berat,” kata Juru Bicara Tokyo Sky Tree Sho Toyoshima.

“Ini berarti mereka dapat mengurangi energi yang akan menghantam menara hingga 50 persen,” tambah Sho.

Sejak gempa besar yang mengguncang Jepang pada Maret 2011, wilayah Tokyo terus diguncang sekitar 1,5 gempa setiap hari. Warga di kota padat penduduk itu khawatir akan terjadi gempa maha besar pada masa depan.

Gedung ini diharapkan menarik wisatawan asing. Sejak gempa dan tsunami tahun lalu, jumlah wisawatan asing yang mengunjungi Jepang, menurun drastis. Yang menarik, bangunan ini memiliki dua ruangan observasi yang bisa dimasuki umum, yakni pada ketinggian 350 meter dan 450 meter.

Tokyo Sky Tree lebih tinggi dibandingkan Canton Tower di China yang tingginya 600 meter dan CN Tower di pusat kota Toronto yang tinggi 553 meter. Tokyo Sky Tree kalah dari Burj Khalifa di Dubai yang tingginya mencapai 828 meter.
 

0 komentar