Jumat, 21 September 2012

Manfaat Membacakan Dongeng Untuk Anak



Seberapa sering Anda membacakan dongeng untuk Anak? Jika jawabannya jarang, coba luangkan waktu lebih banyak karena mendongeng sebenarnya punya banyak manfaat. Tak hanya mendekatkan hubungan anak dengan orangtua, melalui dongeng pun anak bisa mendapatkan enam manfaat berikut ini seperti dipaparkan psikolog anak dan dosen di Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Efnie Indrianie, M.Psi, saat ditemui wolipop di acara Wall's Dreamy Creamy kawasan Thamrin, Jakarta Pusat belum lama ini:

1. Anak yang cukup banyak didongengkan akan lebih cepat belajar bahasa.


Anak yang cukup banyak didongengkan akan lebih cepat belajar bahasa, sehingga akan meningkatkan fungsi kerja otak kanan atas kreativitas dan imajinasi. Anak-anak dengan kreativitas dan imajinasi yang tinggi cenderung mampu menghasilkan sesuatu yang sifatnya inovatif dan original.

2. Dongeng bisa diberikan sejak anak-anak masih dalam kandungan.


Ibu hamil sangat disarankan untuk banyak memberikan stimulasi berupa sugesti positif karena fungsi indera yang pertama kali mengatur di otak adalah fungsi pendengaran. Bayi dalam kandungan akan mendengar informasi yang kemudian akan direkam oleh sistem syaraf otak secara maksimal. Yang kedua berkembang adalah syaraf motorik. Itulah sebabnya bayi akan merespon apabila diperdengarkan suara-suara, seperti musik atau saat diajak berbicara oleh ibu.

3. Anak yang sering diperdengarkan cerita sejak dalam masih kandungan akan memberikan dampak positif pada saat ia dewasa.


Anak akan memiliki kemampuan-kemampuan yang tidak diajari sebelumnya atau problem solving yang mungkin tidak pernah terpikir oleh Anda sebelumnya. Hal ini dikarenakan informasi yang didapat dari cerita dongeng Anda akan tersimpan pada memori jangka panjangnya. Di dalam otak anak terdapat tonjolan bernama girus yang berfungsi untuk merekam kode-kode informasi. Semakin banyak informasi, pembelajaran dan simulasi yang diberikan kepada anak maka semakin banyak terbentuk girus pada otaknya.

4. Adanya cerita yang berupa narasi dalam dongeng yang diceritakan lisan akan meningkatkan fungsi analisa anak menjadi dua kali lebih besar.


Semakin banyak anak diajak untuk berkomunikasi, semakin cepat perkembangan fungsi analisanya. Game atau software interaktif pada perangkat tekhnologi tidak akan meningkatkan fungsi analisa, kepekaan sosial, dan tidak membuat anak lebih imajinatif, tetapi lebih ke sesuatu yang sifatnya pasif. Jika anak sudah menemukan kenyamanan pada alat tersebut, makan anak akan membentuk fungsi kenyamanannya sendiri, yang menyebabkan sifat addictive.

5. Menceritakan dongeng akan melatih kemampuan otak kanan anak yang akan meningkatkan kemampuan bahasanya.


Menceritakan dongeng akan melatih kemampuan otak kanan anak yang akan meningkatkan kemampuan bahasanya. Namun, kemampuan mempelajari bahasa pada anak laki-laki dan perempuan berbeda. Anak balita perempuan jauh lebih peka untuk belajar bahasa, sedangkan pada anak laki-laki kemampuan belajar bahasanya berkembang pesat pada umur 2,5 - 3,5 tahun.

6. Dongeng akan memberikan satu rekam jejak memori. Dengan dongeng anak akan berimajinasi. 


Anak akan melakukan proses pembelajaran terhadap nilai-nilai. Anak-anak cenderung berpikir konkrit, sedangkan nilai moral itu abstrak. Tapi dengan cerita, maka nilai moral bisa ditanamkan. Visualisasi bisa dilakukan dengan melalui DVD namun tetap ibu atau yang memberi cerita dengan suaranya sendiri.


0 komentar