Rabu, 12 Desember 2012

Air jernih dan kotor sama-sama mengandung bakteri


Mayoritas orang mengetahui bahwa dalam air kotor berisi banyak sekali bakteri, virus dan kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Namun, tidak banyak orang tahu seperti apa bakteri yang terkandung di dalamnya.

Walaupun sebagian besar permukaan bumi dipenuhi air, namun tidak semua air yang tersedia dapat dikonsumsi oleh manusia. Terdapat berbagai macam jenis air yang tersedia di bumi ini seperti air asin, air payau, air tawar dan beberapa jenis lainnya.

Namun, di beberapa tempat, air akan menjadi langka apabila musim kemarau tiba. Seperti contohnya yang sekarang sedang terjadi di beberapa daerah di Jawa Barat. Kekeringan terjadi di mana-mana dan memaksa masyarakat menggunakan air kotor bahkan air kubangan tempat mandi bebek untuk konsumsi sehari-hari.

Seperti yang dilansir Water Compassion, menurut catatan UNICEF, lebih dari 4,000 anak-anak meninggal dunia karena bakteri yang terkandung di dalam air yang dikonsumsinya setiap hari. Dikarenakan tingkat kemurnian dan kelaiakannya, banyak perusahaan yang memproduksi air kemasan dan dijual ke masyarakat dengan harga beragam.

Namun, tidak semua orang dapat membelinya untuk dikonsumsi setiap hari. Masih banyak orang yang lebih memilih air yang disediakan bumi untuk mereka konsumsi seperti contohnya di Rwanda, Ethiopia dan banyak lagi. Rata-rata mereka mengetahui bahwa mengonsumsi air kotor tersebut tidak sehat, namun keadaanlah yang memaksa mereka untuk melakukannya.

Menurut penelitian, di dalam air, baik itu yang jernih ataupun kotor, terkandung berbagai macam bakteri yang akan masuk ke dalam tubuh manusia ketika air tersebut dikonsumsi.Extoxnet.Orst.edu menuliskan bahwa terdapat beberapa bakteri yang terkandung dalam air, seperti Coliform Bacteria, Giardia Lamblia, Cryptosporidium dan Helminths.

Apabila di dalam sebuah air jernih saja terkandung banyak bakteri, parasit, virus dan protozoa, tentu saja jumlah dan varietasnya yang beragam akan lebih banyak lagi didapat di air kotor.

Bakteri atau parasit yang terkandung di dalam air kotor antara lain Clostridium botulinum, Campylobacter jejuni, Vibrio cholerae, Escherichia coli, Mycobacterium marinum, Shigella dysenteriae, Legionella pneumophila, Leptospira, Salmonella, Salmonella typhi, Vibrio vulnificus, Vibrio alginolyticus, Vibrio parahaemolyticus dan masih banyak yang lain.

Memang, terdapat beberapa negara yang air di negaranya dapat langsung diminum tanpa dimasak terlebih dahulu. Contohnya saja Jepang. Orang-orang Jepang percaya akan kemurnian air yang ada di negaranya. Mayoritas dari mereka akan meminum air secara langsung tanpa memasaknya terlebih dahulu.

Namun, penelitian lain menyebutkan bahwa walaupun dapat dikatakan bersih dan layak minum, air-air tersebut masih mengandung banyak material yang dapat mengakibatkan hal negatif bagi tubuh manusia.

Semua air di Jepang disalurkan melalui pipa-pipa besi. Secara logika, pipa-pipa besi tersebut apabila secara terus menerus dilewati air maka kandungan material besinya akan ikut terbawa oleh aliran air dan masuk ke dalam tubuh ketika diminum.

Kesadaran akan hal tersebut, banyak juga orang Jepang yang mulai mengubah perilaku meminum air secara langsung dengan cara membeli air kemasan. Apalagi setelah reaktor nuklir Fukushima terjadi kebocoran beberapa waktu lalu, permintaan akan air kemasan semakin meningkat. 

Dalam sebuah tulisan di Catalystsdr.com menyebutkan bahwa dengan mengosumsi air kotor atau air yang sudah tercemar maka bahaya penyakit seperti Disentri, Kolera bahkan Hepatitis A, langsung atau tidak langsung dapat menggerogoti kesehatan manusia.
Memang, masih banyak yang meremehkan serangan penyakit-penyakit tersebut, namun sebagian besar tidak sadar bahwa penyakit tersebut dapat juga menyebabkan kematian.

Para ahli menyarakan bahwa, untuk mendapatkan kualitas air yang layak minum maka prosesboiling atau dimasak terlebih dahulu.

Sampai saat ini beragam organisasi mulai dari yang resmi sampai badan independen bergerak untuk mengurusi masalah air bersih. Salah satunya adalah charity: water yang didirikan oleh Scott Harrison.

Apabila sudah banyak orang yang peduli akan kesehatan khususnya seputar air layak minum, bagaimana dengan kita. Apakah kita sudah benar-benar mengonsumsi air layak minum?

0 komentar