Kamis, 25 Juli 2013

Fakta Dibalik Sahur Dan Imsak


Islam itu adalah agama yang mudah, Allah tidak mempersulit hambanya dalam melakukan ibadah. Contohnya dalam berpuasa. Siapa pernah ketinggalan atau terlambat untuk sahur, kemudian datang waktu imsak, maka ia memutuskan untuk tidak sahur ? Itu salah. Rasulallah S.a.w tidak mengajarkan hal seperti itu ada watu haram untuk sahur.

Berikut hadist yang meriwayatkan batasan-batasan waktu sahur;

1. Dari Anas bin Malik dari Zaid bin Tsabit r.a.
“kami pernah makan sahur bersama Rasulallah S.a.w. kemudian kami berdiri untuk shalat, maka saya (Anas) berkata ‘berapa lama jarak antara adzan dan makan sahur ?’ ia (Zaid) menjawab ‘ kira-kira bacaan 50 ayat dari Al Qur’an ”
[H.R. Bukhari No. 1921 dan Muslim No. 1097 ]

Yang dimaksud adzan disini waktu Iqamah.
Juga sahur yang dilakukan RasulAllah dan para sahabatnya adalah mendekati Adzan shubuh bukan mendekati Iqamat.

2. Dari Abu Hurairah meriwayatkan
“ Rasulallah S.a.w jika salah seorang kalian mendengar panggilan (Adzan) sedangkan bejana (minumannya) ada di tangannya, maka janganlah ia meletakannya hingga ia menunaikan keinginannya dari bejana ( tersebut ) 
[ H.R. Ahmad No. 10637 Abu Dawud No. 2350 ]

3. Hadist Mauzul yang diriwayatkan dari Al-Hasan bin Waqid dan Abu Umammah.
“Ia berkata Iqamat di kumandangkan sedangkan bejana masih ditangan Umar ( bin Khathabh ) r.a. Dia berkata kepada Rasulallah s.a.w ‘ Apakah aku boleh meminumnya ?’ beliau menjawab ‘ Boleh ’ maka Umar pun meminumnya.”
[ Diriwayatkan oleh Ibnu Jahir 3/5271 sanad sahih ]

4. Hadist yang diriwayatkan dari Ibnu La hi’ah dari Abu Zubair.
Ia berkata “ Aku pernah bertanya kepada Jabir tentang seseorang yang bermaksud puasa sedangkan ia masih memegang gelas untuk minum. Kemudian ia mendengar Adzan, Jabir menjawab kami pernah mendengar dan mengatakan hal seperti ini kepada Rasulallah s.a.w dan beliau menjawab ‘Hendaknya ia minum”.
[ H.R. Ahmad 3/348 No. 14979 ]

5. Hadist yang dikeluarkan Ishak.
Dari Abdullah bin Mu’aqal dari bilal berkata, “ Aku pernah mendengar Nabi S.a.w untuk adzan Shalat shubuh padahal beliau akan berpuasa kemudian beliau meminta segelas air minum. Setelah itu beliau mengajakku dan kami keluar untuk shalat.”
[ Diriwayatkan oleh Ibnu Jabir No. 3108 dan 3109. Ahmad No. 23935] namun sanad hadist ini dla’if karena tidak diketahui penyimakan Abdullah bin Mu’aqil dari bilal.

6. Muthi bin Rasyid meriwayatkan.
Telah menceritakan kepada kami Taubah bin Malik berkata “ Rasulallah s.a.w bersabda ‘ Lihatlah siapa yang berada di Masjid, panggilah ia !’ kemudian aku (anas) masuk masjid dan aku dapati Abu Bakar dan Umar. Kemudian aku panggil dan aku letakan makanan di depan beliau S.a.w kemudian beliau makan bersama mereka. setelah itu mereka keluar, kemudian Rasulallah S.a.w shalat bersama mereka yaitu shalat shubuh” 
[ Diriwayatkan olel Al-Bazzar No. 993 dalam Kasyful- Astar ]

7. Qais bin Rab ’i meriwayatkan.
dari Zuhair bin Abi Tsabits Al-A’maa dari Tamimi bin Iyaadl dari Ibn Umar berkata “ Alqamah bin Al Atsah pernah bersama Rasulallah S.a.w kemudian datanglah bilal untuk mengumandangkan adzan. Kemudian Rasulallah S.a.w bersabda ‘ Tunggulah sebentar wahai Bilal !, Alqamah sedang makan sahur - dan ia (Alqamah) baru mulai makan sahur.
[ Diriwayatkan oleh Ath-Thayalisi No. 2010

Dengan melihat beberapa riwayat diatas jelaslah bahwa Rasulallah S.a.w dan para sahabatnya makan sahur sampai hampir mendekati adzan shubuh juga Iqamat. Bahkan itulah Sunnah Rasulallah s.a.w oleh karena itu tidaklah berlebihan jika sebagian ulama menganggap perbuatan mengumandangkan adzan waktu Imsak sebelum waktu shubuh sebagai perbuatan Bid’ah..

Sebagaimana Al Hafidz ibnu Hajar telah berkata tentang keadaan imsak sahur dijamannya yang mirip-mirip dengan yang ada sekarang.

“ Termasuk Bid’ah yang munkar adalah apa yang terjadi di jaman ini ( jaman Ibnu Hajar ) yaitu adanya pengumandangan adzan kedua di tiga perempat jam sebelum waktu fajar bulan Ramadhan. Serta memadamkan lampu-lampu sebagai pertanda telah datangnya waktu haram untuk makan dan minum bagi yang berpuasa keesokan harinya. Orang yang berbuat seperti ini beranggapan bahwa hal itu dimaksudkan untuk berhati-hati dalam beribadah, sebab yang mengetahui persis batas akhir sahur hanya segelintir manusia. Sikap hati-hati yang demikian dengan mereka tidak diijinkan berbuka puasa kecuali setelah matahari terbenam beberapa saat agar lebih mantap lagi (afdhol menurut tanggapan mereka) akibatnya mereka suka mengakhiri waktu berbuka puasa dan mempercepat waktu sahur. Sebab itulah mereka sedikit mendapatkan kebaikan, tetapi banyak mendapatkan keburukan. [ Fathul Baariy 4/199 ]

Dan sungguh Rasulallah bersabda;
“ Telah binasa orang-orang terdahulu yang berlebih-lebihan … ”
Beliau mengatakannya tiga kali. [ H.R. Muslim No. 2670 ]

‪Jadi KIta bisa menyimpulkan bahwa sahur itu batasnya sampai shalat subuh bukan menurut imsak, Semoga‬ kita tidak termasuk dalam golongan orang_orang yang binasa karena menyelisihi sunnah Rasulallah s.a.w dan membuat Bid’ah dalam agama.
WaAllahu a’lam.


NB. Bukan berarti tulisan ini untuk melambat-lambatkan waktu sahur hingga ketinggalan dan terlambat untuk melakukan Shalat shubuh berjamaah. Barangsiapa rumah jauh dari Masjid maka dapat menyelesaikan makan sahur dengan segera.

0 komentar